dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh besarnya cash holding perusahaan sub
sektor makanan dan minuman periode tahun 2020 cenderung bervariatif. Namun
perusahaan memiliki titik optimal cash holding yang berbeda-beda, hal tersebut
dikarenakan adanya perbedaan keadaan yang dihadapi perusahaan dan juga
motivasi yang berbeda dalam penentuan tingkat cash holding. Adapun rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana growth opportunity pada
perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI?; 2)
Bagaimana tingkat cash holding pada perusahaan Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang terdaftar di BEI?; 3) Bagaimana pengaruh growth opportunity
terhadap cash holding pada perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
terdaftar di BEI?
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data penelitian sekunder
yaitu laporan keuangan perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan data-data diambil dari (Galery Investasi) di
Fakultas Ekonomi Universitas Galuh.
Dari hasil penelitian, dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut: 1)
Growth opportunity perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar
di BEI memiliki rata-rata sebesar 0,091, artinya perusahaan memiliki kesempatan
untuk bertumbuh pada tahun 2020 sebesar 0,091 atau 9,10% dari total aset tahun
sebelumnya; 2) Cash holding pada perusahaan manufaktur Sub Sektor Makanan
dan Minuman yang terdaftar di BEI periode tahun 2020 cenderung bervariatif.
Rata-rata cash holding perusahaan adalah sebesar 0,259 atau 25,90% yang
memiliki tingkat cash holding yang tinggi; 3) Growth opportunity tidak
berpengaruh signifikan terhadap cash holding pada perusahaan Manufaktur Sub
Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2020. Artinya naik turunnya growth opportunity tidak berakibat pada naik
turunnya cash holding. |
en_US |