Abstract:
Saat ini kota Jakarta mengusung konsep pembangunan Smart City dengan dua slogan: “kota inovatif”
dan “maju kotanya, bahagia warganya”. Dengan slogan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI berusaha
mengintegrasikan pelaksanaan program Smart City dengan program City 4.0, yang memberikan
penekanan pada peran pemerintah sebagai kolaborator dan peran warga sebagai ko-kreator. Dengan
menggunakan tiga pilar dari Teori The Just City, yaitu democracy, diversity dan equity, studi ini
bertujuan untuk meneliti perpaduan konsep The Just City dengan Smart City 4.0. Pelaksanaan penelitian
dengan metode kuantitatif ini akan mengambil lokasi di kawasan Jalan Thamrin yang berdampingan
dengan Kelurahan Kebon Kacang dan Kelurahan Kebon Melati. Data yang akan diperoleh dari hasil
survei lapangan dengan meneliti perbedaan dari segi demografi, pola hidup, teknologi, infrastruktur,
utilitas serta fasilitas yang telah tersedia, dan juga yang akan dibangun. Pada akhirnya penelitian ini ini
akan menghasilkan sebuah framework baru untuk Smart City yang seharusnya juga adalah Just City.