Abstract:
Perubahan merupakan sebuah keniscayaan, seperti halnya teori evolusi bahwa yang
bisa bertahan adalah mereka yang bisa mengikuti perubahan tersebut. Lain halnya
dengan karakteristik suatu masyarakat, ada hal-hal yang justru bisa mempertahankan
eksistensi suatu masyarakat dari suatu kehancuran yaitu kearifan lokal. Warisan
kearifan lokal di Indonesia sangat beragam, sehingga membentuk karakter budaya
Indonesia yang berbeda dengan negara lain. Berkaca dari pengalaman negara
Jepang yang saat ini menjadi salah satu negara maju yang diperhitungkan dunia
adalah dengan mengikuti perubahan kemajuan teknologi tetapi masih tetap
memegang budaya warisan nenek moyang mereka. Ciamis sebagai satu wilayah di
Jawa Barat yang memiliki warisan budaya peninggalan kerajaan-kerajaan salah
satunya adalah kerajaan Galuh yang pada akhirnya membentuk karakter budaya
politik yang memiliki kekhasan tersendiri, yang secara umum dibagi menjadi larangan
dan anjuran. Warisan budaya ini membentuk karakter masyarakat Ciamis dalam
kegiatan politik sehari-harinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif deduktif dengan tipe penelitian deskriptif dan histori. Dalam penelitian ini
diteliti bagaimana warisan kearifan lokal Kerajaan Galuh dalam membentuk budaya
politik masyarakat Ciamis khususnya dan masyarakat Sunda pada umumnya.
Warisan Kerajaan Galuh di Ciamis tidak hanya dalam bentuk artifisial saja melainkan
juga membentuk pola perilaku masyarakat yang pada akhirnya membentuk budaya
politik saat ini.