dc.description.abstract |
Desa merupakan kumpulan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang memiliki wewenang dan
dapat mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan NKRI. Setiap desa memiliki ciri khas atau hal yang dijadikan sebuah identitas, baik berupa
budaya, kesenian ataupun letak geografisnya atau bisa disebut dengan kearifan lokal (local wisdom).
Pemberdayaan masyarakat desa sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian
masyarakat sekitar. Maka dengan itu dapat dilakukan pemberdayaan masyarakat desa dengan adanya
program desa wisata yang berbasis kearifan lokal. Hal ini dikarenakan supaya ciri khas dari desa atau
budaya di desa tidak luntur dan menghargai budaya yang sudah berkembang dari turun temurun. Untuk
menyukseskan pemberdayaan masyarakat ini tentu diperlukannya sebuah konsep atau cara untuk
memberdayakan masyarakat desa. Konsep colaborative governance pentha helix dinilai sangat tepat
untuk pemberdayaan masyarakat desa. Dilihat dari steakholder-steakholder yang terkait seperti
(pemerintah, komunitas, masyarakat, media dan akademisi) kolaborasi berbagai aspek dinilai dapat
memaksimalkan pemberdayaan masyarakat desa dengan peran dari steakholder-steakholder masingmasing. Penelitian ini bertujuan untuk optimalisasi pemberdayaan masyarakat melalui desa wisata yang
berbasis kearifan lokal serta penerapan konsep colaborative governance pentha helix. Penelitian ini
menggunakan metode literatur rivew dimana peneliti menggunakan literasi-literasi yang berkaitan
dengan pemberdayaan masyarakat dengan memlalui desa wisata. Penelitian ini menghasilkan bahwa
pemberdayaan masyarakat desa dengan melalui desa wisata yang berbasis lokal memang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini membuktikan bahwa colaborative governance
(pentha helix) berpengaruh terhadap optimalnya pemberdayaan masyarakat desa melalui program desa
wisata berbasis kearifan lokal. |
en_US |