Abstract:
Penelitian ini diawali dengan adanya masalah dengan pemberdayaan budidaya maggot, yaitu dalam Pemberdayaan Budidaya Maggot belum optimal dalam hal pengelolaan. Contoh : Pembudidaya masih berjalan sendiri-sendiri dalam hal pemasaran, Pembudidaya masih dianggap sebagai pekerjaan tambahan. Dalam pengelolaan Budidaya Maggot masih bersifat tradisional. Contoh : Media biofon masih menggunakan bahan-bahan sisa material bangunan, tenaga pembudidaya masih amatir atau belum profesional. Adapun penelitian bertujuan untuk mengetahui Pemberdayaan Masyarakat Oleh Pemerintah Desa Melalui Kegiatan Budidaya Maggot pada Badan Usaha Milik Desa Karya Guna Mandiri Di Desa Cipari Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Tehnik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan dan tehnik sampling dengan menggunakan purpose sampling. Berdasarkan hasil penelitian terkait Pemberdayaan Masyarakat Oleh Pemerintah Desa Melalui Kegiatan Budidaya Maggot pada Badan Usaha Milik Desa Karya Guna Mandiri Di Desa Cipari Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap dalam pelaksanaannya belum optimal jika dikaitkan dengan Adisasmita (2006:35) “Pemberdayaan ada 3 Aspek, yaitu: (1) Aspek masukan atau input, (2) Aspek proses, (3) Aspek keluaran dan output. Hal ini dapat dilihat dari adanya Hambatan-hambatan dalam pemberdayaan budidaya maggot yaitu, (1) Terkendalanya sumber keuangan/dana, (2) Kualitas SDM pengurus masih kurang dikarenakan minimnya pelatihan-pelatihan, (3) Kurangnya relasi antara pihak BUMDes dan pihak investor, dan penadah maggot (Pembeli/konsumen). Upaya yang dilakukan BUMDes yaitu, (1) Mencari sumber dana baru dengan pihak investor, (2) Pihak BUMDes melakukan pelatihan-pelatihan tentang budidaya maggot, (3) Mencari relasi untuk memperlancar dalam pemberdayaan budidaya maggot.