Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya permasalahan bahwa Implementasi Kebijakan Rehabilitasi Wanita Tuna Susila Di Objek wisata Pantai Pangandaran Kecamatan Pangandaran belum berjalan secara optimal hal ini dapat di lihat dari sebagai berikut yaitu dalam Komunikasi belum sesuai karena dalam penyampaian dan kejelasan mengenai rehabilitasi wanita tuna susila disampaikan melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan tetapi hanya pendataan dan sosialisasi saja, dan kejelasan dalam informasi mengenai rehabilitasi wanita tuna susila tidak sesuai karena belum ada yang mengatur. Sumber Daya tidak sesuai karena dalam pelaksanaan aparat ternyata belum optimal yaitu kurangnya sumber daya manusia untuk pelaksanaan rehabilitasi wanita tuna susila dan fasilitas dalam pelaksanaan kebijakan rehabilitasi wanita tuna susila bahwa sampai saat ini belum memadai. Struktur Birokrasi sesuai dengan di tugaskannya seperti bekerjasama dengan kepolisian,Dinas Kesehatan dan satpolPP untuk menjalankan sosialisasi kebijakan rehabilitasi wanita tuna susila. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik Pengolahan/Analisis Data Kualitataif menggunakan analisis data scara deskriptif yaitu dengan cara reduksi data, displey data,verifikasi dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan pembahasan bahwa secara keseluruhan Dinas Sosial menjalankan tugasnya untuk implementasi kebijakan rehabilitasi, dalampelaksanaan implementasi kebijakan rehabilitasi wanita tuna susila di objek Wisata Pantai Pangandaran belum diatur secara lengkap dan menyeluruh. Implementasi kebijakan rehabilitasi wanita tuna susila oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di objek Wisata Pantai Pangandaran belum berjalan optimal, salasatunya proses sosialisasi yang harus dilakukan secara berkelanjutan. Selanjutnyaupayanya yaitu melaksanakan sosialisasi dan pendataan oleh TKSK sebagai organ yang Dinas Sosial, serta bekerjasama dengan Kepolisisn, SatpolPP dan Dinas Kesehatan.