PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DI DESA KALIPUCANG KECAMATAN KALIPUCANG KABUPATEN PANGANDARAN

Abstract

Badan Usaha Milik Desa merupakan lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.Lahirnya lembaga seperti Badan Usaha Milik Desa, diharapkan akan menjadi lembaga penampung kegiatan ekonomi masyarakat yang berkembang menurut ciri khas desa dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat bahkan lebih dari itu desa diharapkan menjadi fondasi penting bagi kemajuan bangsa dan negara di masa yang akan datang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Kalipucang Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Kalipucang Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran?.Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian kualitatif. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan model interaktif, yaitu : (1). Reduksi data; (2). Penyajian data; (3). Penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil penilitian dan pembahasan menunjukan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Kalipucang Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran di dalam perencanaan, belum adanyabidang usaha lain yang direncanakan oleh Badan Usaha Milik Desa khususnya dalam potensi yang dimiliki sehingga Kontribusi Badan Usaha Milik terhadap Pendapatan Asli Desa tidak menentu tiap tahunnya serta tidak adanya target yang diberikan upaya dilakukan koordinasi kepada pihak terkait agar tujuan dari pada Badan Usaha Milik Desa bisa berjalan dengan baik walaupun sangat sulit namun akan tetap diusahakan, kemudian pada tahap pengorganisasian pengurus Badan Usaha Milik Desa kurang berkompeten di bidangnya dan hanya terdiri beberapa orang sedangkan upaya yang dilakukan dalam pengorganisasian Badan Usaha Milik Desa berupaya meningkatkan efektifitas kerja pada anggota pengurus yang dibentuk. Kemudian pada tahap menggerakan lemahnya sumber daya manusia sehingga potensi asli desa kurang dapat dikembangkan oleh Badan Usaha Milik Desa hal ini karena tidak adanya pembinaan dan sosialisasi khususnya kepada pengurus Badan Usaha Milik Desa, upaya yang dilakukan hanya melalui motivasi dan dorongan, dan keterlibatan pengawasan dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa dalam kinerjanya kurang berjalan dengan baik, upaya saat ini dengan melakukan perbaikan penilaian.