Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi karena terdapat ketidak seriusan dalam penyampaian informasi yang merata kepada masyarakat desa oleh pihak Desa serta Tim Seleksi dalam pelaksanaan pengangkatan Perangkat Desa. Berdasarkan kondisi obyektif yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan, peneliti menemukan masalah yaitu tidak adanya sosialisasi dan kurang dalam penggunaan media informasi. Hal ini dibuktikan tidak meratanya informasi yang di berikan kepada masyarakat desa dan penggunaan media informasi hanya berupa penempelan selembaran kertas yang dibagikan dengan jumlah yang sedikit dimana penempatan pun tidak strategis bila bertujuan untuk dijangkau oleh masyarakat desa. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana transparansi yang ada dalam proses pengangkatan Perangkat Desa di Desa Imbanagara Raya, dan faktor penyebab ketidak transparannya proses pengangkatan Perangkat Desa di Desa Imbanagara Raya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah Desa Imbanagara Raya telah mampu menciptakan pemerintahan yang baik dengan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahannya, dan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab terjadinya ketidak transparansian dalam pengangkatan Perangkat Desa. Metode penelitian yan digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam peneltian ini yaitu Sepuluh orang informan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dimulai saat pengumpulan data langsung. Berdasarkan hasil penelitian bahwa transparansi dalam proses pengangkatan Perangkat Desa di Desa Imbanagara Raya Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis secara umum sudah berjalan sebagaimana yang diharapkan di setiap tahapan seleksi sementara dalam tahap pendaftaran belum optimal pelaksanaanya dibidang penginformasian atau mengsosialisasikan tentang dibukanya pendaftaran calon Perangkat Desa kepada masyarakat desa. Dan sumber daya manusia yang dimiliki kurang kreatif dan inovatif dalam penggunaan media informasi, serta masyarakat yang kurang toleran dalam berpartisipasi.