Elin Herlina
http://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/500
2024-03-19T05:29:50ZANALISA AKADEMIK ATAS HASIL TANGGAPAN LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNG JAWABAN BUPATI KABUPATEN CILACAP
http://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/3652
ANALISA AKADEMIK ATAS HASIL TANGGAPAN LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNG JAWABAN BUPATI KABUPATEN CILACAP
Herlina, Elin; Syarifudin, Deden; Akbar, DS; Mulyatini, Nurdiana; Darna, Nana
2021-01-01T00:00:00ZKnowladge Transfer Dalam Continuous Improvement
http://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/3651
Knowladge Transfer Dalam Continuous Improvement
Herlina, Elin; Syarifudin, Deden; Yuliani, Dini
2022-09-01T00:00:00ZPENGEMBANGAN DESA WISATA DALAM PERSPEKTIF COLLABORATIVE PLANNING BERBASIS BUDAYA DI KAMPUNG ADAT KUTA KABUPATEN CIAMIS
http://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/3463
PENGEMBANGAN DESA WISATA DALAM PERSPEKTIF COLLABORATIVE PLANNING BERBASIS BUDAYA DI KAMPUNG ADAT KUTA KABUPATEN CIAMIS
Herlina, Elin; Mulyatini, Nurdiana; Syarifudin, Deden
Penelitian ini diarahkan untuk menemukan adanya fenomena collaborative
planning aktivitas pariwisata pada desa adat berbasis budaya. Pariwisata budaya
merupakan bagian dari perlindungan bentang alam budaya dan ethnografi yang
harus memiliki nilai konservasi bagi budaya bangsa. Perlindungan ini tertuang
dalam P 87 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Pemajuan Kebudayaan.
'Kebudayaan' dalam PP 87 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 5 tahun
2017 tentang Pemajuan Kebudayaan ditegaskan sebagai segala sesuatu yang
berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan hasil karya masyarakat. Di sisi lain adanya
perlindungan budaya yang menjadi pariwisata dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat. Dalam pelaksanaan antara pariwisata dan atraksi budaya seringkali
melibatkan pihak lain yang memiliki interest terhadap keduanya. Untuk melihat hal
tersebut collaborative planning merupakan metoda kualitatif yang dapat
mengungkap sejauhmana pelaksanaan pariwisata budaya didukung melalui jejaring
dengan konsep yang desain yang kompak menuju hasil pelestarian budaya
sekaligus meningkatkan perekonimian dan sosial pelakunya. Hasil penelitian
menunjukan bahwa proses collaborative planning di Kampung Adat kuta masih
pada tatar ceremonial tahunan yang melibatkan warga sebagai pelaku seperti Hajat
Bumi dan upacara Nyuguh di Leuweung Gede. Pelaksanaan collaborative planning
yang dilakukan dalam rangka membuat grand desain, konsep dan strategi pariwisata
saat ini belum terjalin. Hambatan terbesar adalah inisiasi aktivitas pariwisata masih
tertutup pada sesepuh adat, serta belum membuka diri sebagai suatu entitas milik
bersama semua kepentingan. Meskipun didalam proses collaborative planning
terjalin dengan baik tetapi saat ini belum dapat menjadi kepentingan bersama yang
bertujuan menjaga kelestarian budaya dan memajukan pariwisatannya.
2023-03-27T00:00:00ZPKM KELOMPOK USAHA KERAJINAN LIDI DESA KAWASEN KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT
http://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/764
PKM KELOMPOK USAHA KERAJINAN LIDI DESA KAWASEN KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT
Herlina, Elin; Yuliani, Dini; Kader, MA
Mitra dalam PKM yang diusulkan merupakan dua kelompok Usaha mikro pengrajin anyaman
lidi di Desa Kawasen Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Ke dua Mitra adalah
Kelompok Wiradhana Raharja berlokasi di Dusun Panimun dan Batukurung Sejahtera yang
berlokasi di Dusun Batukurung memiliki jarak antar ke duanya kurang lebih 3 km. Kelompok
ini sudah berjalan sekitar 2 tahun dan mampu meningkatkan pendapatan kaum perempuan di
lingkungannya sekitar hingga100% persen pendapatan keluarga sebelumnya. Kelompok ini
dibentuk oleh kegiatan POSDAYA tahun 2014 oleh Pemda Kabupaten Ciamis dan mulai
menampakan hasilnya melalui anyaman piring lidi, nampan lidi, mangkuk lidi, dan tempat
buah. Kendala yang dihadapi mitra saat ini adalah masalah keberlangsungan pengembangan
usaha mikro ini adalah aspek produksi dimana kurangnya pengetahuan dan peralatan yang
mendukung capaian produksi, manajemen usaha yang dilakukan konvensional, desain yang
dikuasai oleh mitra masih sedikit hanya 4 desain yang dikerjakan (rentan persaingan),
mediapemasaran masih menggunakan komunikasi personal (dari mulut ke mulut) serta
kurangnya kerjasama dan dukungan dari lingkungan diluar kelompok anyaman lidi. Solusi
yang ditawarkan dalam pengembangan mitra usaha anyaman lidi dalam kegiatan
pendampingan adalah [1] meningkatkan pengetahuan mengenai produksi, keterampilan dan
bantuan alat produksi agar dapat meningkatkan hasil produksi; [2] meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan manajemen usaha; [3] meningkatkan pengetahuan desain dan teknologi
pemasaran online; dan [4] penyiapan sosial bagi lingkungan mitra untuk meningkatkan
kerjasama dan kemitraan. Target luaran yang dihasilkan adalah berupa jurnal nasional
/proceeding, publikasi online dan offline, penerapan iptek berupa IT yaitu sistem informasi
manajemen dan web desain and development. Luaran tambahan adalah jurnal internasional
submitted. Metoda yang digunakan dalam pendampingan berupa ceramah pemberian
pengetahuan, praktik disertai simulasi, untuk beberapa hal menghasilkan produk hasil
kegiatan menghasilkan prototype dan metoda diskusi. Diakhir kegiatan dilakukan evaluasi
dan pendampingan keberlangsungan usaha. Sesuai dengan kesepakatan dengan para mitra,
tahapan pelaksanaan berupa ;[1] peningkatan pengetahuan mitra mengenai produksi,
keterampilan dan bantuan alat produksi agar dapat meningkatkan hasil produksi; [2]
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan manajemen usaha; [3] Peningkatan pengetahuan
desain dan teknologi pemasaran online; dan [4] penyiapan sosial bagi lingkungan mitra untuk
meningkatkan kerjasama dan kemitraan.
2018-11-16T00:00:00Z