Apri Budiantohttp://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/6542024-03-29T13:25:57Z2024-03-29T13:25:57ZMODEL STRATEGI PEMASARAN DENGAN e-COMMERCE DALAM MENINGKATKAN LUAS PASAR UKM-UKM DI PEDESAAN KABUPATEN CIAMISBudianto, Aprihttp://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/7392020-08-28T09:35:03Z2017-01-01T00:00:00ZMODEL STRATEGI PEMASARAN DENGAN e-COMMERCE DALAM MENINGKATKAN LUAS PASAR UKM-UKM DI PEDESAAN KABUPATEN CIAMIS
Budianto, Apri
Perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia melesat dalam lima tahun
terakhir. Hasil riset yang diprakarsai oleh Asosiasi E-commerce Indonesia
(idEA), Google Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson Sofres) memperlihatkan
bahwa tahun 2013 nilai pasar e-commerce Indonesia mencapai US$8 miliar (Rp
94,5 triliun) dan di tahun 2017 diprediksi naik tiga kali lipat menjadi US$25
miliar (Rp 295 triliun). Potensi ini dibarengi dengan jumlah pengguna internet
yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30 persen dari total penduduk di
Indonesia. "Ini membuat pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat
menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya.
Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui model strategi pemasaran
dengan e-commerce dalam meningkatkan luas pasar pada UKM di pedesaan.
Tujuan ini dicapai dengan metode Research and Development dimana peneliti
berperan serta (Participant) dalam kegiatan.
Hasil penelitian ini adalah Kabupaten Ciamis dengan luas 876,8 kmĀ²
terdiri dari 26 Kecamatan dan 336 desa, Total UMKM sebanyak 13.127, Usaha
Mikro 10.426 atau 79,42%, Usaha Kecil 1.875 atau 14,28% dan Menengah 826
atau 6,29%.
Jumlah Jenis Usaha pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di
Kabupaten Ciamis sebanyak 1.248, terdiri dari Jenis Usaha Kecil sebanyak 963
terbanyak di Kecamatan Banjarsari yakni 97 jenis usaha selanjutnya Kecamatan
Panumbangan yakni 73 jenis usaha dan Jenis Usaha Menengah sebanyak 285,
terbanyak di Kecamatan Sadananya yakni 124 jenis Usaha, selanjutnya
Kecamatan Banjarsari sebanyak 45 jenis usaha.
Wilayah Pemasaran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten
Ciamis 96.47% berada pada wilayah Lokal dan didominasi oleh UKM yang
berada di Kecamatan Ciamis sebanyak 1.209 usaha dan Kecamatan Cipaku
sebanyak 1.076 usaha, 3.41% pada wilayah Regional dan didominasi oleh UKM
yang berada di Kecamatan Sadananya sebanyak 71 usaha dan Kecamatan Lakbok
sebanyak 38 usaha, 0.11% pada wilayah Nasional dan didominasi oleh UKM
yang berada di Kecamatan Cipaku dan Kecamatan Panumbangan dan 0.02% pada
Wilayah Internasional berada pada wilayah Kecamatan Rancah dan Kecamatan
Purwadadi.
Dengan keterbatasan dana, keterbatasan SDM, keterbatasan kompetensi
Model pemasaran yang paling cocok bagi Usaha Kecil Menengah(UKM) di
Kabupaten Ciamis adalah mengoptimalkan Search Engine, Youtube marketting,
group, Fan Page dan media sosial (FB,TW,BBM,LINE,WA,G+,IG).
2017-01-01T00:00:00ZANALISIS INVESTASI AGROPOLITAN CIAMISBudianto, Aprihttp://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/7382020-08-28T08:45:34Z2016-01-01T00:00:00ZANALISIS INVESTASI AGROPOLITAN CIAMIS
Budianto, Apri
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, secara historis sebagian besar wilayah daratannya
memiliki karakteristik sebagai daerah pertanian. Daerah pertanian yang sering diidentikkan dengan
kawasan perdesaan dalam beberapa faktor memiliki banyak perbedaan yang menonjol
dibandingkan dengan kawasan perkotaan. Diantara perbedaan yang menonjol adalah dalam hal
kepadatan penduduk yang rendah dan dominasi sektor pertanian. Hingga tahun 2000, kawasan
perdesaan merupakan kawasan tempat tinggal sebagian besar penduduk Indonesia. Pengertian
kawasan perdesaan menurut Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yaitu
kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Hasil Sensus Penduduk tahun 2000
menggambarkan bahwa lebih dari 50 % penduduk Indonesia bermukim di kawasan perdesaan,
yaitu sekitar 65%. Besarnya prosentase penduduk yang terkonsentrasi di kawasan perdesaan ini
merupakan potensi sekaligus permasalahan bagi pembangunan. Pertama, dari sisi produksi, desa
menjadi penyedia sumberdaya manusia. Kedua, dari sisi konsumsi, penduduk yang
besarmerupakan potensi pasar bagi produk-produk komersial. Penyediaan sarana produksi
(benih/bibit, pupuk dan obat-obatan) serta alat pertanian. Apabila sarana produksi ini cukup berarti
kebutuhan petani terpenuhi dengan demikian memperoleh skor tinggi Peranan KUD apabila sangat
berperan didalam penyediaan sarana produksi, maka KUD cukup menunjang dalam usaha
agribisnis.
2016-01-01T00:00:00ZSTRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGI KABUPATEN (KSK) KABUPATEN CIAMISBudianto, Aprihttp://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/7102020-08-18T08:11:33Z2017-01-01T00:00:00ZSTRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGI KABUPATEN (KSK) KABUPATEN CIAMIS
Budianto, Apri
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merancang strategi pengembangan potensi lahan (aset daerah) potensial dalam meningkatkan investasi di Kabupaten Ciamis, pada Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Koridor Jalan Arteri Primer Cihaurbeuti-Cisaga dengan mengoptimalkan kekuatan, menghilangkan kelemahan, memanfaatkan peluang dan menghidari ancaman yang dihadapi. Metode yang di gunakan analisa Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats), disimpulkan bahwa dari 4 (empat) potensi lahan (asetdaerah) potensial yang beradapada Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Koridor Jalan Arteri Primer Cihaurbeuti-Cisaga terdapat 3 (tiga) potensi lahan (asset daerah) potensial yang menempati posisi 3 (tiga) besar yang berpotensi tinggi untuk dikembangkan yang masing-masing adalah Kawasan Eks Swadaya di kelurahan Ciamis, Kawasan Cagar Budaya Karangmulyan, Kawasan pesawahan Eks Terminal Maleber. Pengembangan objek potensi lahan (asset daerah) potensial yang berada pada Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Koridor Jalan Arteri Primer Cihaurbeuti-Cisaga dapat dilaksanakan melalui strategi ofensif, hal ini berdasarkan pada hasil analisis SWOT Pengembangan objek potensi lahan (asset daerah) potensial yang berada pada Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Koridor Jalan Arteri Primer Cihaurbeuti-Cisaga pada saat ini berada pada posisi faktor intenal dan eksternal yang kuat. Kondisi Objek berpeluang untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata (wisata kota) dan wisata cagar budaya unggulan yang berbasis lingkungan yang didukung oleh berbagai elemen kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.
2017-01-01T00:00:00Z