Arifah Septiane MuktiPerilaku Seksual Pranikah Pada Remajahttp://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/1952024-03-29T07:35:45Z2024-03-29T07:35:45ZHubungan Pengetahuan Ibu Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Masa Klimakterium Di RSUD TasikmalayaArifah Septiane Mukti, ArifahArifah Septiane Mukti, Arifahhttp://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/5022020-01-02T06:38:11Z2019-11-27T00:00:00ZHubungan Pengetahuan Ibu Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Masa Klimakterium Di RSUD Tasikmalaya
Arifah Septiane Mukti, Arifah; Arifah Septiane Mukti, Arifah
Abstrak
Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pramenopause, antara usia 40 tahun, ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan relatif banyak.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi masa klimakterium di RSUD Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional atau asosiasi. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang berusia 30-60 tahun dan berkunjung ke Poliklinik Kandungan RSUD Tasikmalaya yang berdasarkan data tahun 2017 sebanyak 3015 orang. Pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan tehnik accidental sampling Banyaknyaknya sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 97 orang .Hasil penelitian Uji statistik didapatkan bahwa Pengetahuan Ibu dengan Kecemasan Pada Masa Klimakterium (P= 0,000). Mempunyai hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kecemasan Pada Masa Klimakterium RSUD Tasikmalaya. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan tenaga kesahatan lebih menerapkan komunikasi terapeutik kepada pasien agar mengurangi tingkat kecemasan pada pasien.
Kata Kunci : Pengetahuan, kecemasan, masa klimakterium.
Abstract
Climacterium is a transitional period between the reproductive period and the senium period. Usually this period is also called premenopause, between the age of 40 years, marked by irregular menstrual cycles, menstrual bleeding that extends and is relatively numerous. The research used is correlational or association. The population in this study were mothers aged 30-60 years who visited the Gynecology Clinic of Tasikmalaya Regional Hospital based on 2017 data of 3015 people. The sample selection in this study was to use accidental sampling technique. The number of samples in this study was 97 people. The results of the statistical test found that the mother's knowledge with anxiety during climacteric period (P = 0,000). Having a relationship between Mother's Knowledge and Anxiety During the Climacterium of Tasikmalaya Regional Hospital. Based on the results of the study, it is expected that health professionals will apply therapeutic communication to patients in order to reduce the level of anxiety in patients.
Keywords: Knowledge, anxiety, climacteric period.
2019-11-27T00:00:00ZDeterminan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Siswa Kelas X1 SMAN “X” Cihaurbeuti Ciamis Tahun 2016Arifah Septiane Muktihttp://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/1972019-07-02T08:04:38Z2016-05-15T00:00:00ZDeterminan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Siswa Kelas X1 SMAN “X” Cihaurbeuti Ciamis Tahun 2016
Arifah Septiane Mukti
Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa dan pada masa ini jiwa mereka masih penuh dengan gejolak. Permasalahan remaja semakin lama semakin kompleks dan memprihatinkan khusunya yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi remaja. Masalah remaja yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi yang dianggap penting adalah perilaku seksual remaja. Berdasarkan data BKKBN tahun 2014 data remaja Indonesia sekitar 46% jumlah remaja berumur 15-19 tahun sudah berhubungan seks pranikah. Akibatnya adalah kehamilan yang tidak dikehendaki,aborsi, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku seks remaja. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain yang digunakan adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X1 SMAN “X” Cihaurbeuti Ciamis. Sampel untuk penelitian ini adalah siswa kelas X1 SMAN ‘’X’’ Cihaurbeuti sebanyak188 responden,dan sampel dimbil dengan tekhnik simple random sampling . Pengumpulan data berupa data primer yaitu data yang langsung diambil dari responden. Cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kemudian data dianalisa secara univariat, bivariat, dengan Uji Chi Square dan multivariat dengan Uji Reresi Logistik Ganda. Hasil penelitian mendapatkan 54,3% berprilaku beresiko. Variabel yang signifikan berhubungan denga perilaku seksual pranikah adalah jenis kelamin, sikap, pengetahuan,media, pengaruh teman sebaya mempunayi nilai p (<0,005). Variabel yang paling dominan yang berhubungan dalam perilaku seksual pranikah adalah pengetahuan dengan dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan pengaruh teman sebaya. Dengan demikian disarankan agar siswa lebih menambah pemahaman dan pengetahuan tentang pendidikan seksual dan bahaya dari berperilaku seksual. Disarankan agar pihak sekolah mengadakan seminar tentang kesehatan reproduksi dan bahaya perilaku seksual pranikah.
Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat moderen, yang juga mengubah norma-norma, nilai-nilai dan gaya hidup mereka. Remaja yang dahulu terajaga secara kuat oleh sistem keluarga, adat budaya serta nilai-nilai tradisional yang ada, telah mengalami pengikisan yang disebabkan oleh urbanisasi dan industrialisasi yang cepat. Hal ini diikuti pula oleh adanya revolusi media yang terbuka bagi keagamaan gaya hidup dan pilihan karier. Berbagai hal tersebut mengakibatkan peningkatan kerentanan remaja terhadap berbagai macam penyakit, terutama yang berhubungan dengan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk ancaman yang meningkat terhadap HIV/AIDS (Sarwono, 2006).
Menurut survey Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Barat tentang perilaku remaja saat berpacaran menunjukan saling mengobrol 100%, berpegangan tangan 93,3%, mencium pipi/kening 84,6%, berciuman bibir 60,9%, mencium leher 36,1%, saling meraba (payudara dan kelamin) 25% dan melakukan hubungan seks 7,6%. (Farid,2010)
2016-05-15T00:00:00Z