dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatar belakangi dengan belum optimalnya program penguatan Kelompok Dasawisma hal ini ditunjukan dengan data yang diperoleh terdapat 45 Kelompok Dasawisma akan tetapi hanya beberapa saja yang aktif, masih kurangnya penyuluhan atau sosialisasi untuk para anggota Dasawisma dan partisipasi masyarakat yang kurang mengenai penguatan Kelompok Dasawisma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penguatan Kelompok Dasawisma oleh Pemerintah Desa Bgaolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran, hambatan-hambatan yang dihadapi Pemerintah Desa dalam penguatan Kelompok Dasawisma di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran, dan upaya yang dilakukan Pemerintah Desa untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dalam penguatan Kelompok Dasawisma di Desa Bagolo. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penguatan Kelompok Dasawisma di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran pada umumnya sudah dilakukan namun masih belum sesuai dalam pelaksanaan penguatan Kelompok Dasawisma. Hambatan-hambatan yang dihadapi adalah belum siapnya sumber daya manusia, masih rendahnya kesadaran dan kekompakan dari anggota kelompok dan masih ada Kelompok Dasawisma yang belum aktif. Upaya-upaya yang dilakukan yaitu pemberian sosialisasi seperti pengenalan jenis obat-obatan tradisional dan cara menanam sayur-sayuran untuk memanfaatkan pekarangan, pemberian bimbingan dalam hal kelembagaan dan struktur organisasi kepada seluruh anggota Kelompok Dasawisma, pelatihan untuk menggali potensi yang dimiliki dari tiap individu di kelompoknya seperti membuat kerajinan tangan yang sederhana, mengajak seluruh masyarakat maupun pihak terkait lainnya untuk bekerjasama demi kesejahteraan keluarga dan masyarakat di Desa Bagolo. |
en_US |