| dc.description.abstract |
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Geometrik Jalan terhadap Tingkat Kecelakaan
Lalu Lintas Jalan Banjar Patroman–Pangandaran (Km Bandung 150+000 – Km
151+000)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kondisi
geometrik jalan, khususnya alinyemen horizontal, berpengaruh terhadap tingkat
kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan tersebut. Metode penelitian yang digunakan
adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang
digunakan meliputi data kecelakaan lalu lintas tahun 2020–2024, data volume lalu
lintas, serta data geometrik jalan yang terdiri dari jari-jari tikungan, derajat
kelengkungan, dan jarak pandang. Tingkat kecelakaan dianalisis menggunakan
metode Equivalent Accident Number (EAN) dan Accident Rate (AR), sedangkan
kapasitas jalan dianalisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI,
2023). Hubungan antara faktor geometrik dengan angka kecelakaan diuji melalui
analisis regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruas Jalan Banjar
Patroman–Pangandaran (Km Bandung 150+000 – Km 151+000) termasuk kategori
daerah rawan kecelakaan (black spot) dengan nilai EAN lebih tinggi dibandingkan
batas kritis. Faktor geometrik yang paling berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan
adalah jari-jari tikungan (R) dan derajat kelengkungan (D), di mana semakin kecil
nilai R dan semakin besar nilai D, maka semakin tinggi potensi terjadinya
kecelakaan. Selain itu, ketersediaan jarak pandang henti (Jh) juga memiliki
hubungan signifikan dengan angka kecelakaan. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah kondisi geometrik jalan yang tidak sesuai standar berkontribusi nyata
terhadap tingginya angka kecelakaan pada ruas jalan Banjar Patroman
Pangandaran. Oleh karena itu, diperlukan upaya perbaikan desain geometrik
terutama pada bagian tikungan dan jarak pandang, agar tercipta jalan yang lebih
aman dan nyaman bagi pengguna. |
en_US |