Abstract:
Usahatani cabai rawit di Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian lokal. Namun, usaha tersebut masih menghadapi kendala, khususnya belum diterapkannya sistem pencatatan keuangan yang terstruktur, sehingga pengelolaan pendapatan dan pengeluaran belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan besarnya biaya yang dikeluarkan, penerimaan, pendapatan, dan mengetahui kelayakan usahatani tersebut dijalankan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui sumber primer, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi langsung dari petani, serta sumber sekunder seperti laporan, jurnal, dan publikasi terkait. Teknik penarikan sampel menggunakan (purposive sampling) atau sengaja dipilih sebagai lokasi penelitian. Metode analisis data menggunakan analisis biaya produksi, pendapatan, penerimaan, dan kelayakan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan secara rinci, dalam luasan satu hektar, total penerimaan mencapai Rp.140.790.000 dengan total biaya produksi
Rp. 50.715.580. Maka pendapatan yang diterima sebesar Rp.90.074.420. Dapat disimpulkan berdasarkan analisis finansial menunjukkan nilai R/C sebesar 2,7, yang mengindikasikan bahwa usahatani ini layak dijalankan. Setiap pengeluaran sebesar Rp1 menghasilkan penerimaan Rp2,7 dan keuntungan Rp1,7.