Abstract:
Jalan sebagai infrastruktur utama berperan penting dalam mendukung mobilitas
dan pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, peningkatan jumlah kendaraan
bermotor sering menyebabkan kemacetan dan kepadatan lalu lintas, yang tidak
hanya disebabkan oleh volume kendaraan atau kapasitas jalan, tetapi juga oleh
perilaku pengendara yang tidak tertib, seperti mengabaikan rambu, memotong
jalur, dan parkir sembarangan. Ruas Jalan Singaparna di Kabupaten Tasikmalaya
yang merupakan jalur arteri penghubung antara Kabupaten Garut dan Kabupaten
Tasikmalaya kerap mengalami kemacetan akibat tingginya volume lalu lintas dan
hambatan samping.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis volume lalu lintas, hambatan
samping, kecepatan arus bebas, kapasitas ruas jalan, dan derajat kejenuhan, serta
mengetahui tingkat pelayanan (Level of Service) pada jalan Singaparna Kabupaten
Tasikmalaya Km. Bdg. 205+000 – Km. Bdg. 206+000. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah survei, dengan melakukan pengamatan langsung ke
lokasi penelitian untuk memperoleh data yang menjadi acuan dalam melakukan
analisis menggunakan PKJI 2023.
Hasil penelitian menunjukkan volume lalu lintas puncak pada Jalan Raya
Singaparna Kabupaten Tasikmalaya terjadi pada Sabtu jam 17.00 - 18.00 sebesar
3042 smp/jam. Frekuensi bobot hambatan samping termasuk kategori hambatan
tinggi terjadi pada Senin 14 Juli 2025 pukul 06.00 - 07.00 sebesar 1397 dengan
rata - rata frekuensi bobot 349, kecepatan arus bebas di dapat sebesar 52,73
km/jam untuk mobil penumpang, kemudian kapasitas ruas jalan didapat 3302,21
smp/jam, dan diketahui derajat kejenuhan sebesar 0,92. Maka tingkat pelayanan
jalan (Level of Service) pada jam puncak pada hari Sabtu jam 17.00 - 18.00 sebesar
3042 smp/jam, maka jalan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya berada pada level
E dengan alternatif perbaikan menjadi level C dengan hambatan samping bisa
terselesaikan dan menjadi sangat rendah dan faktor pemisah arah dapat di
optimalkan.