Abstract:
Penelitian ini mengkaji peranan Raden Aria Janggala dalam penyebaran agama Islam di Baregbeg pada abad ke-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kontribusi Raden Aria Janggala sebagai tokoh penyebar agama Islam, metode dakwah yang diterapkannya, serta pengaruh dakwah tersebut terhadap perkembangan kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat Baregbeg pada masa itu. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan historis, melalui tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Data diperoleh melalui studi pustaka, wawancara dengan terstruktur, serta sumber data yang berkaitan dengan aktivitas dakwah Raden Aria Janggala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Raden Aria Janggala berperan besar dalam proses islamisasi di Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis. Dakwah yang ia lakukan bersifat persuasif dan kultural, dengan memanfaatkan pendekatan sosial, perkawinan, serta pengajaran agama secara langsung di tengah masyarakat. Ia juga mendirikan pusat pengajaran agama (pesantren tradisional) yang kemudian menjadi basis penting perkembangan Islam di Baregbeg. Peranan tersebut berdampak pada terbentuknya identitas keislaman masyarakat Baregbeg, baik dalam aspek keagamaan maupun dalam tatanan sosial-budaya setempat.
Description:
Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu, yaitu apa saja yang sudah
difikirkan. Dikatakan, dikerjakan, dirasakan dan dialami oleh orang. Objek
studi sejarah adalah manusia, tetapi bagaimana pun juga manusia mempunyai
keterbatasan pengetahuan tentang dirinya, terutama tentang masa lampaunya.
Hal ini sebagai akibat dari sifatnya yang selalu beranggapan “lets gone be by
gone” (yang sudah, sudah). Sifat yang demikian ini melahirkan akibat dan
tindakan yang membiarkan sesuatu yang telah terjadi berupa catatan, sehingga
kita mengalami kesukaran untuk memperoleh informasi masa lampau yang
akurat ((Padiatra & Juhaeriyah, 2020).
Seiring dengan kecenderungan ilmu sejarah, sejarah Indonesia
diupayakan mampu mengungkapkan banyak persoalan dan obyek-obyek baru
sejalan perubahan sosial dan kehidupan bangsa Indonesia. Salah satu wilayah
yang patut dipelajari dalam penelitian sejarah negeri ini adalah perkembangan
Islam yang telah membentuk dalam kelompok-kelompok sosial serta ciri-ciri
kolektif lainnya. Islam di Indonesia memang dalam perjalanan sejarahnya telah
menciptakan masyarakat- masyarakat dengan corak “Tradisi Islam” yang
berbeda-beda dan bentuk struktur sosial yang juga tidak sama, baik pada masa
kolonial dengan coraknya yang bersifat lokal, maupun pada masa “masyarakat
nasional” yang mulai terbentuk sejak awal abad 20.
Secara bahasa Arab, islam berasal dari kata “salam” yang berarti
selamat (as-salam) yaitu damai dan tentram, (al-shulhu wa al-aman), berserah
diri (al- istislam), tunduk (al-khudlul al-id’zan), patuh (al-tha’ah). Jadi kata
Islam adalah keselamatan dan kedamaian.