Abstract:
Latar Belakang: Angka kesakitan Gagal Ginjal Kronis (GGK) akhir-akhir ini tidak
hanya dialami oleh kalangan lansia akan tetapi terjadi pada kalangan generasi milenial
(Gen Y) dan generasi Z. Hemodialisa merupakan salah satu terapi yang dapat dilakukan
untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Efek dari hemodialisa yaitu kelelahan,
perubahan peran, kehilangan pekerjaan, yang menjadi stresor sehingga menimbulkan
depresi ansietas, dan penurunan aktivitas. Selain itu dapat mempengaruhi juga kualitas
hidup pasien dalam berbagai aspek kehidupan seperti aspek fisiologis, psikologis, dan
sosial ekonomi. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas
hidup pasien GGK generasi milenial dan generasi Z yang menjalani hemodialisa di
RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sample:
Populasi dan sampel adalah seluruh pasien gagal ginjal kronis generasi milenial dan Z
di ruang hemodialisa RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya sebanyak 50 responden
dengan menggunakan total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner GSE untuk efikasi diri dan WHOQOL BREF untuk kualitas hidup. Analisis
yang digunakan adalah kolerasi Spearmen Rank dan Chi Square. Kesimpulan: Hasil
penelitian menunjukan sebagian besar responden memiliki kualitas hidup kategori baik.
Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kualitas hidup p
< α (0,005 < 0,05). Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis
kelamin, status pernikahan dan efikasi diri dengan kualitas hidup p > α (p-0,324), (p-
0,230), (p-0,121). Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi tenaga medis
untuk melakukan intervensi kepada pasien hemodialisa
.