Abstract:
Latar Belakang : Hipertensi atau yang biasa disebut dengan darah tinggi oleh masyarakat belakangan ini jumlahnya semakin bertambah tiap tahunnya. Menurut WHO (2024) tren tekanan darah tingggi menyebabkan 10,8 juta kematian yang sebenarnya dapat dihindari setiap tahunnya dan 235 juta jiwa yang menyebabkan kecacatan. Terdapat dua cara penatalaksaan hipertensi yaitu terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu terapi farmakologi yang dapat dilakukan yaitu dengan terapi bekam. Bekam merupakan sebuah metode dengan mengeluarkan darah hasil metabolisme atau darah yang terkontaminasi racun dan oksidan dari tubuh lewat permukaan kulit. Manfaat bekam pada hipertensi merupakan sebuah proses menurunkan sistem saraf simpatis dan membantu pengontrolan kadar hormon aldosteron di sistem saraf sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Metode : Metode dalam penelitian ini adalah literatur review. Database pencarian jurnal dari Google Scholar, Sciencedirect, dan Pubmed dengan kata kunci Cupping Therapy OR Wet-Cupping Therapy AND Blood Pressure AND Hipertension. Hasil pencarian jurnal dianalisis menggunakan PICOS. Waktu publikasi dari tahun 2020– 2025. Hasil : Dari 10 jurnal hasil pencarian mengungkapkan bahwa terdapat penurunan tekanan darah yang signifikan pada penderita hipertensi setelah diberikan terapi bekam, baik bekam kering maupun bekam basah yaitu tekanan darah sistol sebesar 20,90 mmHg dan tekanan darah diastol sebesar 22,38 mmHg dengan durasi bekam 20-30 menit, dilakukan sebanyak 1 minggu – 1 bulan sekali selama 2-3 bulan. Kesimpulan : Terapi bekam dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan apabila dilakukan dengan rutin.