Abstract:
Kekuatan Otot Lengan merupakan salah satu komponen fisik yang sangat
dibutuhkan bagi hampir semua cabang olahraga. Untuk meningkatkan kekuatan Otot
Lengan dapat menggunakan weight trianing, sedangkan metode dalam weight
training relatif beragam diantaranya metode Burn Out dan super set. Efektivitas
kedua metode terhadap peningkatan kekuatan Otot Lengan belum dibuktikan. Oleh
karena itu masalah penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan pengaruh weight
training menggunakan metode latihan Burn Outdengan metode super set terhadap
peningkatan kekuatan Otot Lengan?
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Siwa SMAN I
Rancah sebanyak 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kekuatan
Otot Lengan lengan menggunakan hand dynamometer test dan kekuatan Otot Lengan
tungkai menggunakan leg dynamometer test. Analisis data penelitian menggunakan
pengujian statistik yaitu uji t.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Weight training menggunakan metode
latihan Burn Out memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
kekuatan Otot Lengan. 2) Weight training menggunakan metode super set
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kekuatan Otot Lengan.
3) Metode latihan Burn Out memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap
peningkatan kekuatan Otot Lengan.
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pembina, pelatih, atlet dan pembaca pada umumnya agar menerapkan
prinsip-prinsip latihan dalam melatih kekuatan Otot Lengan, khususnya Otot
Lengan lengan-dada dan tungkai melalui weight training menggunakan metode
latihan terpusat. Sedangkan metode super set dapat digunakan sebagai variasi
latihannya.
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek-aspek
fisik, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan
hal-hal fisik lainnya yang mempengaruhi kondisi beberapa komponen kebugaran
jasmani.
3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan
penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang
lebih mendalam