dc.description.abstract |
Pendahuluan: Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berdampak luas, terutama di kalangan remaja. Usia 15–24 tahun merupakan kelompok yang paling rentan. Salah satu faktor yang memengaruhi sikap dan perilaku remaja terhadap NAPZA adalah tingkat pengetahuan. Pengetahuan yang rendah dapat menimbulkan sikap permisif dan perilaku berisiko, sedangkan pengetahuan yang baik diharapkan membentuk sikap dan perilaku pencegahan yang positif. Di SMA Negeri 1 Baregbeg, telah ditemukan indikasi perilaku menyimpang seperti merokok dan mabuk, serta rendahnya pemahaman siswa tentang NAPZA, padahal daerah ini termasuk zona rawan narkoba. Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku remaja terhadap NAPZA adalah tingkat pengetahuan. Pengetahuan yang kurang dapat menyebabkan sikap permisif dan perilaku berisiko, sementara pengetahuan yang baik diharapkan membentuk perilaku pencegahan yang positif. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja dengan sikap dan perilaku dalam penyalahgunaan NAPZA pada siswa SMAN 1 Baregbeg. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 76 siswa yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner pengetahuan, sikap, dan perilaku penyalahgunaan NAPZA. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil: Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik (59,2%), sikap positif (59,2%), dan perilaku positif (59,2%). Hasil uji Spearman Rank menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap (ρ = 0,000) dan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku (ρ = 0,000). Saran: Sekolah, keluarga, dan tenaga kesehatan perlu berkolaborasi meningkatkan edukasi dan promosi kesehatan mengenai bahaya NAPZA untuk mempertahankan dan meningkatkan sikap serta perilaku positif remaja.
Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Penyalahgunaan NAPZA |
en_US |