Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor pembentuk
resiprositas masyarakat dalam tradisi ngikis di objek wisata Karangkamulyan Kecamatan
Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Tradisi Ngikis merupakan kegiatan adat tahunan yang sarat
nilai gotong royong, solidaritas, dan pelestarian warisan budaya. Penelitian menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan melalui wawancara
terstruktur, observasi partisipan, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
resiprositas masyarakat dalam tradisi Ngikis terbentuk melalui tiga bentuk utama: (1)
resiprositas timbal balik langsung, yang tercermin dalam saling membantu antarwarga saat
persiapan dan pelaksanaan tradisi; (2) resiprositas timbal balik tidak langsung, yang muncul
melalui kontribusi tenaga atau sumber daya yang dibalas pada kesempatan lain; serta (3)
resiprositas umum, berupa partisipasi sukarela tanpa mengharapkan imbalan secara langsung.
Faktor pembentuk resiprositas meliputi faktor sosial (ikatan kekerabatan dan norma gotong
royong), faktor budaya (nilai adat dan kepercayaan leluhur), faktor ekonomi (manfaat ekonomi
bagi masyarakat), faktor keagamaan (nilai syukur dan doa bersama), serta faktor lingkungan
(upaya menjaga kelestarian alam dan situs budaya). Makna resiprositas bagi masyarakat
meliputi penguatan kohesi sosial, pelestarian budaya lokal, peningkatan kesejahteraan
bersama, serta penguatan identitas komunitas. Penelitian ini menegaskan bahwa tradisi Ngikis
bukan hanya kegiatan budaya, tetapi juga wadah interaksi sosial yang memelihara hubungan
timbal balik lintas generasi. Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya dukungan pemerintah
daerah dan pengelola wisata untuk memfasilitasi keberlanjutan tradisi Ngikis melalui promosi
berbasis kearifan lokal dan pelibatan generasi muda.