dc.description.abstract |
Salah satu tanaman dalam program ketahanan pangan yaitu peningkatan produktivitas jagung, berbagai penelitian terkait dengan peningkatan produktivitas sudah banyak dilakukan oleh pemerintah salah satunya yaitu dengan penggunaan pupuk organik dan anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani jagung yang menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik; 2) Perbedaan produktivitas jagung yang menggunakan pupuk organik dan anorganik di Kelompok Tani Kencana Mukti Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jenis studi kasus di Kelompok Tani Kencana Mukti Desa Linggapura Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 20 orang petani jagung yang terdiri atas 7 orang yang menggunakan pupuk organik dan 13 orang yang menggunakan pupuk anorganik yang diambil secara sensus. Data yang dianalisis adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Rata-rata biaya total usahatani jagung menggunakan pupuk organik adalah Rp 22.244.460,33/ha, penerimaan Rp 22.749.973,01/ha, dan pendapatan Rp 505.512,68/ha, sedangkan yang menggunakan pupuk anorganik adalah Rp 11.492.547,68/ha, penerimaan Rp 18.570.512,82/ha, dan pendapatan Rp 7.077.965,14/ha; 2) Produktivitas rata-rata yang dihasilkan dari usahatani jagung menggunakan pupuk organik adalah 4,6 ton/ha, sedangkan yang menggunakan pupuk anorganik 3,71 ton/ha; 3) Berdasarkan hasil analisis dengan uji t tidak ada perbedaan signifikan antara produktivitas usahatani jagung menggunakan pupuk organik dengan usahatani jagung menggunakan pupuk anorganik |
en_US |