Penilaian Kinerja Oleh Kepala Desa DIi Kantor Desa Sukasari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis

Abstract

Penilaian ini dilatarbelakangi oleh belum optimalnya penilaian kinerja oleh kepala desa di kantor desa Sukasari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Adanya permasalahan terkait tidak adanya pleatihan bagi kepala desa dalam melaksanakan penilaian kinerja, tidak adanya standarisasi penilaian kinerja untuk perangkat desa, serta terdapat miskomunikasi dalam pengkomunikasian standar kerja yang disampaikan kepala desa kepada bawahannya. Penelitian ini beryujuan untuk mengetahui penilaian kinerja oleh kepala desa di kantor Desa Sukasari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Sumber data primer diperoleh dari 7 informan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dan sumber data sekunder dari dokumen-dokumen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik studi kepustakaan, pbservasi pasrtisipatif, wawancara terstruktur, dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau perivikasi data. Berdasarkan hasil penelitian yaitu 1) Belum optimalnya penilaian kinerja oleh kepala desa jika dikaitkan dengan teori Rivai dan Basri (Sinambela,2016:525-527) yang memberikan penjelasan bahwa penilain kinerja pegawai terdiri dari input (masukan),proses, dan output (luaran) dan dari tiga dimensi yaitu pada dimensi input belum berjalan dengan baik. Pada dimensi output sudah cukup optimal. 2) Hambatan-hambataan yang dihadapi yaitu belum terdapat regulasi dalam penyelenggaraan penilaian kinerja di desa sehingga men jadi hal yang krusial berdampak pada terselenggaranya penilain kinerja yang tepat dan efektif demi menghasilkan penilaian yang memuaskan. 3) Upaya-upaya yang dilakukan yaitu melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam membuat regulasi baru yang terus continue. Serta menggunakan komunikasi yang efektif dalam menghindari miskomunikasi yang dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepala desa yang dapat terlaksana melalui pelatihan (Bimtek) untuk pelaksaan penilaian kinerja yang lebih optimal.