Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum optimalnya pelaksanaan Program Bina Keluarga Lansia di Desa Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya tingkat partisipasi lansia beserta keluarganya dalam kegiatan program, minimnya alokasi anggaran dari pemerintah desa, serta ketiadaan pelatihan khusus bagi kader dalam menangani kebutuhan lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program BKL di Desa Gunungcupu dengan menggunakan penelitian kualitatif pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan studi dokumen. Informan dalam penelitian ini terdiri dari sembilan orang, antara lain Kepala Desa, Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana, Ketua PKK, Kader, Tokoh Masyarakat, serta Keluarga Lansia. Analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Program BKL di Desa Gunungcupu belum berjalan secara optimal. Kondisi tersebut mencerminkan belum optimalnya pelaksanaan program yang ditunjukkan oleh minimnya sosialisasi kepada kelompok sasaran, terbatasnya dukungan anggaran dari pemerintah desa yang berdampak pada kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung, serta belum adanya perhatian yang terfokus pada permasalahan spesifik yang dihadapi oleh lansia. Meskipun demikian, program tetap dilaksanakan sebagai bentuk komitmen sosial terhadap peningkatan kesejahteraan lansia. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang lebih menyeluruh dari pemerintah, melalui penguatan strategi sosialisasi, peningkatan kompetensi kader melalui pelatihan berbasis kebutuhan lansia, penambahan alokasi anggaran yang memadai serta penerapan pendekatan yang lebih humanistik dan partisipatif terhadap lansia dan keluarganya guna menjamin keberlanjutan dan efektivitas program.