Abstract:
Keterlambatan proyek konstruksi merupakan permasalahan yang umum terjadi dan dapat berdampak pada pembengkakan biaya, penurunan kualitas pekerjaan, hingga sanksi berupa denda keterlambatan. Hal ini masih banyak dijumpai di berbagai proyek di Indonesia, termasuk pada pembangunan ruang terbuka publik tempat parkir dan kuliner Alun-alun Ciamis. Salah satu pekerjaan yang mengalami keterlambatan dalam proyek ini adalah pekerjaan pondasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian waktu yang lebih simpulrat untuk meminimalkan dampak keterlambatan, salah satunya melalui pendekatan metode Earned Value Concept (EVC).
Penelitian ini menggunakan metode Earned Value Concept (EVC) untuk mengukur dan menganalisis kinerja waktu proyek secara kuantitatif. Analisis dilakukan menggunakan enam indikator utama, yaitu Budgeted Cost of Work Schedule (BCWS), Budgeted Cost of Work Performed (BCWP), Schedule Variance (SV), Schedule Performance Index (SPI), Estimate At Temporary Schedule (ETS), dan Estimated At Schedule (EAS). Indikator-indikator ini digunakan untuk mengevaluasi kemajuan pekerjaan berdasarkan data perencanaan dan realisasi aktual di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek mengalami keterlambatan signifikan pada minggu ke-1 hingga minggu ke-7 pekerjaan pondasi. Nilai SPI berada di bawah angka 1, yang menunjukkan bahwa progres proyek lebih lambat dibandingkan rencana. Dengan temuan tersebut, metode Earned Value Concept (EVC) terbukti efektif dalam mengidentifikasi deviasi jadwal sejak dini, sehingga dapat membantu pengambilan keputusan manajerial secara cepat dan tepat.