STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH GEN Z PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN TAHUN 2024

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Strategi Komisi Pemilihan Umum belum optimal Dalam Meningkatkan Partisipasi Gen Z Pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pangandaran Tahun 2024. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komisi pemilihan umum dalam meningkatkan partisipasi Gen Z pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pangandaran Tahun 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Informan sebanyak 4 orang. Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara) dan dokumentasi. Penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif melalui pengolahan data hasil wawancara dan observasi untuk ditarik kesimpulan sehingga dapat menjawab permasalahan dalam penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Strategi Komisi Pemilihan Umum Dalam Meningkatkan Partisipasi Gen Z Pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pangandaran Tahun 2024 telah dilaksanakan walaupun belum optimal hal ini dibuktikan dari lima dimensi dengan 10 indikator yang dijadikan alat ukur diketahui bahwa sebanyak 5 indikator yang diteliti belum optimal dalam meningkatkan partisipasi masyarakat karena walaupun KPU meningkatkan kesadaran Gen Z untuk menggunakan hak pilihnya, namun tetap saja masih banyak Gen Z yang belum menggunakan hak suaranya dalam pemilihan kepala daerah, selain itu walaupun KPU telah menentukan tempat pemilihan yang mudah dijangkau oleh Gen Z namun masih saja ada Gen Z yang tidak ahdir di tempat pemungutan suara, walaupun KPU telah melaksanakan edukasi kepada pemilih Gen Z namun tetap saja sulit untuk mengajak Gen Z melakukan pemutakhiran data pemilih, walaupun KPU telah menyampaikan pentingnya rekam jejak dalam menentukan pilihan namun kurang dijadikan dasar dalam menentukan pilihannya selain itu walaupun KPU telah menyampaikan mekanisme dalam menggunakan hak pilih dengan jelas namun masih kurangnya kesadaran gen Z dalam menggunakan hak suaranya untuk memilih calon kepala daerah.