Analisis Waktu dan Biaya Berdasarkan Produktivitas Tenaga Kerja Pada Proyek Pembangunan Konstruksi Rumah Cluster Royal Banjar Mansion

Abstract

Perencanaan proyek kontruksi berfungsi sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan proyek dilapangan agar memudahkan dalam pengawasan dan pengaturan tenaga kerja dilapangan, khususnya dalam hal pengawasan produktivitas tenaga kerja. proyek Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja dan selisih waktu pelaksanaan pekerjaan berdasarkan perencanaan dengan realisasi dilapangan dalam pembangunan rumah Cluster di Royal Banjar Mansion. Perencanaan produktivitas dan estimasi ongkos pekerjaan untuk proyek pembangunan konstruksi yang telah dibuat akan dibandingkan dengan realisasi berdasarkan pengamatan dilapangan. Data yang digunakan adalah data primer berupa laporan harian berdasarkan pengamatan dilapangan, dimana hal yang diamati adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja, jenis pekerjaan yang dikerjakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Selanjutnya dihitung produktivitas pekerjaan per hari dan ongkos pekerjaan per hari sehingga didapatkan lama total waktu pelaksanaan serta total ongkos pekerjaannya. Berdasarkan hasil analisa, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan proyek konstruksi Rumah Cluster berdasarkan perencanaan adalah 395 hari dengan rencana anggaran biaya sebesar Rp. 461.749.500,00, sedangkan realisasi di lapangan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek rumah Cluster adalah 279 hari dengan realisasi biaya pekerjaan sebesar Rp. 328.194.800,00. Maka dari itu realisasi pelaksanaan dilapangan untuk pembangunan proyek konstruksi bangunan rumah cluster lebih cepat 116 hari dari waktu perencanaan dan menghemat pengeluaran ongkos pekerjaan sebesar Rp. 133.554.700,00. Dan produktivitas tenaga kerja pembangunan proyek konstruksi rumah Cluster adalah sebesar 140,69%, sehingga sehingga produktivitas dilapangan memiliki selisih sebesar 40,69% dari perencanaan. Maka disimpukan produktivitas tenaga kerja di lapangan lebih menguntungkan dari produktivitas tenaga kerja berdasarkan perencanaan.