dc.description.abstract |
Kesantunan Berbahasa dalam Podcast Agak Laen Official
(Alternatif Pengembangan Bahan Ajar Debat)
Nanda Novira
2108210002
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
ABSTRAK
Penelitian ini didasarkan pada pentingnya memahami pematuhan dan pelanggaran
maksim sebagai prinsip dalam mewujudkan komunikasi yang komunikatif,
efektif, dan santun. Tujuan penelitian yang diarahkan pada pendeskripsian
karakteristik kesantunan diasumsikan tercapai melalui analisis yang dilakukan
secara kontekstual terhadap 109 pemakaian maksim dalam 4 episode. Tayangan
podcast dalam 4 episode menunjukkan bahwa situasi santai pembicaraan sebagai
peristiwa tutur menuntut penutur dan mitra tutur (pemandu acara dan bintang
tamu) menggunakan ragam bahasa pergaulan yang humoris. Kenyataan ini
memunculkan pelanggaran-pelanggaran maksim sehingga dikategorikan tidak
santun. Namun demikian ketidaksantunan berbahasa dalam situasi santai dan
humoris tidak menghambat proses komunikasi yang efektif. Analisis terhadap
pemakaian maksim menghasilkan simpulan bahwa maksim kebijaksanaan
menempati posisi teratas dalam penelitian maksim dengan persentasi 34% diikuti
maksim simpati 26,5%, maksim pujian 23%, maksim kerendahan hati 6,5%,
maksim kedermawanan 5,5%, maksim kesepakatan 4,5%. Kesantunan berbahasa
ditentukan oleh pematuhan dan pelanggaran maksim. Hasil analisis menunjukkan
simpulan bahwa pematuhan maksim terdapat pada maksim kebijaksanaan.
Pelanggaran maksim terbanyak juga terdapat pada maksim ini yakni 37,8%.
Peristiwa tutur dalam podcast banyak yang menunjukkan ketidaksantunan, namun
komunikasi berlangsung komunikatif karena berada pada konteks santai dan
humor. Hasil penelitian layak dijadikan bahan ajar sebagai contoh pemakaian
bahasa santun dan tidak santun.
Kata kunci:kesantunan, maksim, pematuhan, pelanggaran |
en_US |