Abstract:
Persimpangan simpang tiga lengan tak bersinyal studi kasus Jl. Raya Singaparna -
Jl. Perikanan Darat Kabupaten Tasikmalaya merupakan suatu persimpangan yang
dalam peraturannya tidak menggunakan lampu sinyal. Simpang merupakan tempat
terjadinya berbagai konflik. Kinerja suatu simpang merupakan faktor utama dalam
menentukan fungsi simpang. Pada persimpangan ini sering terjadi pengendara tidak
mematuhi aturan sehingga berebut ruang jalan dan cenderung saling mendahului,
termasuk proses naik turun penumpang angkutan umum di sekitar simpang. Kondisi
ini menyebabkan terjadinya tundaan pada kendaraan yang mengakibatkan
bertambahnya biaya operasional dan waktu tempuh kendaraan.
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui kapasitas, derajat kejenuhan,
tundaan, peluang antrian, dan tingkat pelayanan pada simpang. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu melakukan pengamatan
langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data sebagai acuan untuk
melakukan analis, dan menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI)
tahun 2023.
Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai volume lalulintas tersibuk terjadi hari
Senin 26 juli 2024 jam 06.30-07.30 WIB. Sebesar (Q) 2233 smp/jam dengan
kapasitas (C) 2687 smp/jam, yang artinya kapasitas simpang tersebut yang
mengakibatkan terjadinya tundaan arus lalu lintas atau tingkat pelayanan simpang
menurun. Maka diperoleh (DJ) 0,83 detik/smp tundaan simpang (T) 13,99
detik/smp, maka tingkat pelayanan pada simpang tiga tak bersinyal Kudang masuk
dalam kalsifikasi Baik (B).