Abstract:
Latar Belakang: Serangan jantung merupakan penyebab utama kematian di dunia, termasuk Indonesia. Resusitasi jantung paru (RJP) adalah tindakan krusial dalam menangani pasien henti jantung. Kompetensi perawat dalam kondisi darurat sangat menentukan efektivitas RJP. Penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan perawat tentang RJP dengan outcome pasien henti jantung. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional berbasis korelasi deskriptif. Sebanyak 40 perawat di IGD, ICU, dan ruang rawat inap dipilih dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan pencatatan, lalu dianalisis dengan uji univariat dan bivariat. Hasil: Pengetahuan perawat tentang RJP tergolong baik (62,5%), cukup (32,5%), dan rendah (5%). Keterampilan perawat dalam RJP dikategorikan sebagai terampil (40%), cukup terampil (57,5%), dan kurang terampil (2,5%). Analisis statistik menunjukkan korelasi positif lemah namun signifikan antara keahlian perawat dan keterampilan RJP (r = 0,350; p = 0,027). Kesimpulan: Meskipun sebagian besar perawat memiliki pengetahuan yang baik tentang RJP, keterampilan perawat masih berada dikategori cukup terampil. Faktor seperti kurangnya pengalaman, dapat memengaruhi efektivitas tindakan RJP. Untuk itu sangat penting melakukan evaluasi berbasis seminar pelatihan di Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga Ciamis.