Abstract:
Tujuan studi rencana aksi daerah bidang pertanian di Kabupaten Bekasi adalah: 1) mengetahui kondisi eksisting pertanian terhadap pemenuhan kebutuhan pangan daerah, 2) menyusun rekomendasi pedoman Dinas Pertanian dalam menyusun rencana program kerja bidang pertanian maupun lintas sektor dalam penyediaan pangan dalam rangka mencapai target yang ditetapkan pada RPJMD dan RPJPD. Studi ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan, yaitu penyusunan kerangka fikir, pengumpulan data dan informasi, Focus Group Discussion (FGD), penyempurnaan dan finalisasi penyusunan rencana aksi daerah Kabupaten Bekasi. Dalam rangka mendapatkan gambaran yang utuh tentang situasi dan kondisi serta berbagai permasalahan yang dihadapi di sektor pertanian, dilakukan analisa integral terhadap potensi dan masalah yang ada dalam pengembangan pertanian dari mulai hilir sampai ke hulu, dari aspek produksi sampai ke masalah pemasaran hasil pertanian. Analisa lebih bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan data-data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi serta data primer melalui pembahasan FGD. Berdasarkan hasil analisis, Kabupaten Bekasi masih memiliki keterngantungan yang sangat tinggi dalam pemenuhan kebutuhan pangannya. Hal ini ditandai dengan banyaknya komoditas pertanian pangan yang harus didatangkan ke Kabupaten Bekasi. Salah satu permasalahannya disebabkan karena belum optimalnya pemanfaatan sumber daya lahan pertanian. Pada tahun 2018 Kabupaten Bekasi mencatatkan tingkat produksi beras mencapai mencapai 527.004 ton, luas panen seluas 104.231 ha, rata-rata Indeks Tanam (IP) 200 (2 kali dalam setahun), dan sebaran indeks tanam yang tidak merata atau tidak semua wilayah pertanian di Kabupaten Bekasi mempunyai indeks tanam 2 kali dalam setahun. Dengan asumsi indeks tanam yang belum merata, potensi untuk meningkatkan produksi padi masih terbuka lebar diantaranya dengan merevitalisasi jaringan irigasi. Berdasarkan produktivitas rata-rata saat ini berada di angka 5,1 ton per hektar per musim, terpaut tipis dibandingkan dengan rata-rata produktivitas nasional sebesar 51,91 ton per hektar per tahun, namun terpaut cukup jauh jika dibandingkan rata- rata Provinsi Jawa Barat sebesar 5,89 ton per hektar per tahun. Kabupaten Bekasi masih sangat mungkin berpeluang meningkatkan produktivitas menjadi 6,5 ton per hektar per tahun. Upaya yang perlu dilakukan diantaranya adalah i) Membuat ujicoba adaptasi teknologi dan varietas unggul, ii) diseminasi dan adopsi teknologi inovasi, iii) penerapan metode budidaya presisi (precision farming).