dc.contributor.author |
Agustin, Wulandari Dwi |
|
dc.date.accessioned |
2025-01-14T06:17:40Z |
|
dc.date.available |
2025-01-14T06:17:40Z |
|
dc.date.issued |
2025-01-10 |
|
dc.identifier.citation |
- |
en_US |
dc.identifier.other |
Wulandari Dwi Agustin |
|
dc.identifier.uri |
http://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/6253 |
|
dc.description |
- |
en_US |
dc.description.abstract |
Pisang menjadi salah satu buah yang mudah rusak, sehingga perlu adanya pengolahan pasca panen untuk memperpanjang umur simpan dalam upaya menciptakan nilai tambah. Pengolahan pisang menjadi sale cukup menguntungkan dijadikan usaha akan tetapi masalah dalam penentuan besarnya persediaan adalah masalah yang penting bagi perusahaan, karena persediaan dapat berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan dan permasalahan dalam persediaan bahan baku dapat mengganggu kelancaran proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) jumlah pemesanan dalam persediaan bahan baku pada agroindustri sale pisang Sahabat; (2) titik jumlah persediaan dilakukannya reorder point pada agroindustri sale pisang Sahabat; dan (3) total biaya persediaan bahan baku pisang pada agroindustri sale pisang Sahabat dengan menggunakan Metode Economic Order Quantity. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil analisis dengan menggunakan Metode EOQ jumlah pemesanan bahan baku pada agroindustri Sahabat adalah 48.708 Kg dalam satu tahun dengan frekuensi pembelian bahan baku sebanyak 4 kali dalam satu tahun. Persediaan pengaman yang dihasilkan dengan metode EOQ yaitu 2.801 Kg, dengan pemesanan ulang bahan baku pisang ketika jumlah persediaan sebesar 3.410 Kg. Total biaya persediaan bahan baku pisang dengan menggunakan metode EOQ yaitu Rp 54.802.000,- per tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa biaya pemesanan dengan menggunakan EOQ lebih ekonomis karena frekuensi pemesanan berkurang sehingga dapat mengurangi biaya pemesanan. Akan tetapi agroindustri belum dapat menerapkan metode EOQ dalam perencanaan persediaan bahan baku karena pisang tidak dapat disimpan lebih dari 5 hari. Sedangkan apabila menggunakan metode EOQ agroindustri harus menyimpan bahan baku pisang dalam waktu 60 hari sampai pembelian selanjutnya. |
en_US |
dc.description.sponsorship |
Noor, Trisna Insan; Yusuf, Muhamad Nurdin |
en_US |
dc.language.iso |
en |
en_US |
dc.publisher |
Fakultas Pertanian |
en_US |
dc.relation.ispartofseries |
-;- |
|
dc.title |
Analisis Persediaan Bahan Baku Pisang (Studi Kasus pada Agroindustri Sale Pisang Sahabat di Desa Margajaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis) |
en_US |
dc.title.alternative |
- |
en_US |
dc.type |
Thesis |
en_US |