dc.description.abstract |
Perkerasan lentur akan mengalami penurunan kinerja sehubungan dengan pengaruh beban lalu lintas. Pada saat perkerasan dibebani, maka beban tersebut akan menyebar ke lapisan - lapisan di bawahnya dalam bentuk tegangan. Penyebaran tegangan tersebut dapat menyebabkan lendutan dan akhirnya keruntuhan. Untuk mengembalikan kekuatan perkerasan, salah satu alternatif yang biasa digunakan adalah pelapisan tambah (overlay). Metoda perencanaan tebal lapis tambah pada umumnya berdasarkan pada data lendutan perkerasan jalan, salah satunya adalah dengan alat Falling Weight Deflectometer (FWD).
Di dalam penelitian ini, akan digunakan dua metoda yang berbeda untuk menghitung desain tebal lapis tambah (overlay). Metoda yang yang pertama adalah Metoda Bina Marga Pd.T 05-2005-B, metoda ini dilakukan perhitungan secara manual berdasarkan CESAL dan lendutan dari alat FWD yang dikoreksi oleh temperatur perkerasan rata-rata tahunan dari daerah lokasi penelitian. Dan metoda yang kedua adalah Suplemen Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP) 2017 SE 2020, metoda ini juga dilakukan secara manual berdasarkan CESA4, CESA5 dan lendutan yang telah koreksi terhadap koreksi beban, musim, temperatur dan penyesuaian FWD ke BB.
Berdasarkan hasil analis, didapat tebal overlay Bina Marga Pd T-05-2005-B sebesar 5,78 cm dan Suplemen MDP 2017 SE 2020 sebesar 4,00 cm. Penyebab perbedaan hasil tebal overlay antara kedua metode tersebut dikarenakan perbedaan parameter desain dan design traffic yang dihasilkan. Pada metode Bina Marga Pd T-05-2005-B kendaraan ringan hingga berat perlu diperhitungkan dalam analisis, sedangkan pada metode Suplemen MDP 2017 SE 2020, hanya kendaraan niaga dengan jumlah roda enam atau lebih yang perlu diperhitungkan dalam analisis, sehingga metode Bina Marga Pd T-05-2005-B menghasilkan design traffic yang lebih besar dibandingkan metode Suplemen MDP 2017 SE 2020. Oleh karena itu, Metoda Suplemen MDP 2017 SE 2020 menjadi metoda paling efektif untuk desain penambahan tebal lapis tambah (overlay) pada ruas jalan Tegalbuleud – Sindangbarang – Cidaun. |
en_US |