Abstract:
ABSTRAK
Ruas Jalan Cihanjuang - Ciawi tepatnya Jalan Pasar Ciawi termasuk jalan Kabupaten yang berfungsi sebagai jalan kolektor dengan panjang jalan 2 KM. Secara umum Jalan Cihanjuang - Ciawi dalam kondisi baik, namun pada beberapa titik ditemukan kerusakan baik berlubang ataupun bergelombang. Arus lalu lintas yang tinggi dan beban lalu lintas yang besar, sehingga harus diimbangi dengan perkerasan jalan yang baik. Untuk memberikan layanan kepada masyarakat dan untuk pengembangan wilayah, harus di adakanya pembangunan prasarana transportasi sebagai usaha untuk peningkatan kehidupan baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tebal perkerasaan tambahan (Overlay) yang ideal dengan menganalisis dan membandingkan dua metode yaitu metode Bina Marga 1987 dan metode AASTHO 1986. Penelitian yang dilakukan merupakan komparatif, Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan tebal lapis tambahan. Metode Bina Marga 1987 (CBR tanah dasar, Daya dukung tanah (DDT), Indeks Tebal Perkerasan, Menetapkan tebal lapis tambah. Metode AASTHO 1986 (LEF (Load Ekuivalent Factor), Angka Ekuivalen AE18KSAL, Data lendutan alat BB (Beankleman Beam).
Berdasarkan hasil perhitungan perencanaan tebal lapis tambah dapat diambil beberapa alternatif tebal perkerasan dengan disesuaikan pada kondisi tanahnya. Namun pada teknisnya dengan metode Bina Marga 1987 tebal perkerasan lebih besar dari pada menggunakan metode AASTHO 1986. Dalam analisis ini didapat tebal lapis tambah perkerasan dengan metode Bina Marga 1987 adalah 6,51 cm, sedangkan metode AASTHO 1986 adalah 6,4 cm. Sehingga mendapat perbedaan yang tidak jauh berbeda dengan perbedaan sebesar 0,11 cm. Sehingga tebal lapis tambah untuk ruas Jalan Cihanjuang – Ciawi kabupaten Tasikmalaya yang aman menurut umur rencananya dan dilaksanakan adalah metode Bina Marga dengan tebal lapis tambah 6,51 cm. Dari hasil analisis diperoleh tebal perkerasan lapis permukaan yang direncanakan aman dan mampu menahan beban lalu lintas yang direncanakan selama umur rencana.
Kata Kunci : Metode Bina Marga 1987, Metode AASTHO1986, Overlay