Abstract:
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan self care dengan kualitas hidup
penderita penyakit gagal ginjal kronik di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya.
Metode : Penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah
sampel sebanyak 63 responden dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan
data menggunakan kuisioner self care dan KDQOL SF-36. Analisa data
menggunakan “uji spearman range” ” dengan tingkat signifikasi ρ ≤ 0,05. Hasil
penelitian menunjukan dari 63 responden. Hasil :penelitian menunjukkan
responden yang memiliki self care ketergantungan penuh berjumlah 5 (7,9%) self
care ketergantungan sebagian 51 (81%) self care mandiri 7 (11,1%). Responden
yang memiliki kualitas hidup baik 21 (33,3%) kualitas hidup buruk 42 (66,7%)
sebagian besar responden memiliki self care ketergantungan sebagian dengan
kualitas hidup buruk yaitu berjumlah 51 (81%) Tidak ada responden dengan self
care ketergantungan penuh yang berkualitas hidup dan tidak ada responden
dengan self care mandiri berkualitas hidup buruk. Kesimpulan: Ada hubungan
antara self care dan kualitas hidup penderita PGK yang menjalani hemodialisis di
RSUD dr. Soekardjo (p=0,000). Saran dari peneliti pasien penderita penyakit
gagal ginjal kronis secara aktif menerapkan self-care untuk meningkatkan kualitas
hidup , serta agar pihak rumah sakit dan tenaga kesehatan memberikan edukasi
yang memadai mengenai pentingnya self-care dalam manajemen penyakit ini