Abstract:
Economic Order Quantity adalah alat yang digunakan untuk menentukan volume dan frekuensi pesanan yang dibutuhkan untuk memenuhi tingkat permintaan dan untuk mengurangi biaya pemesanan dan penyimpanan. Pemrosesan data pada pengendalin bahan baku menggunakan metode Economic Order Quantity melibatkan perhitungan penentuan biaya tahunan, perhitungan biaya pemesanan, perhitungan biaya penyimpanan, perhitungan EOQ, menentukan Re-Order Poin, menentukan Total Inventory Cost. Biaya pemesanan, biaya penyimpanan menjadi salah satu faktor penentu untuk menentukan jumlah pesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Jumlah pemesanan ekonomis (EOQ) pada persediaan bahan baku di agroindustri Jahe Presiden. (2)Reorder Point (ROP) pada agroindustri Jahe Presiden. (3) Total Inventory Cost pada persediaan bahan baku pada agroindustri Jahe Presiden. Jenis peneliltian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptf kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan industri tersebut merupakan industri yang satu-satunya memproduksi minuman herbal jahe instan yang berada di Kota Banjar. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) penggunaan metode EOQ dengan hasil 992 kg dengan frekuensi pembelian 4 kali, sedangkan total persediaan secara konvemsional 925 kg dengan frekuensi pembelian 48 kali (2) Agroindustri Jahe Presiden tidak menerapkan kebijakan safety stock, sedangkan metode EOQ dapat diterapkan sebanyak 7 kg, menurut hasil EOQ memesan kembali setiap 4 kali atau 3 bulan sekali dalam satu tahun, sedangkan perusahaan pemesanan kembali dapat dilakukan saat bahan baku hampir habis. (3) total biaya persediaan secara konvensional yang dilakukan oleh perusahaan sebesar Rp. 1.632.325, menurut metode EOQ sebesar Rp. 686.325.