dc.description.abstract |
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan sistem perlindungan bagi tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian moral maupun material, Penyebab utama kecelakaan secara umum berasal dari faktor manusia, teknis, alat dan bahan, alam dan lingkungan. Ada beberapa sifat manusia yaitu emosional, kejenuhan, kecerobohan, kelengahan dan instruksi kerja yang kurang jelas atau kurang dipahami oleh pekerja.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penerapan dan faktor yang mempengaruhi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada Proyek Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan pada Ruas Jalan Gubernur Sewaka Kota Tasikmalaya.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode survey (wawancara) yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) kepada pekerja/tukang di Proyek Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan pada Ruas Jalan Gubernur Sewaka Kota Tasikmalaya, dengan menganalisa data untuk menentukan ranking dari kuisioner dengan menghitung nilai Indeks Kepentingan Relatif (IKR), untuk mendapatkan nilai IKR.
Hasil yang didapat dari hasil analisis yang dilakukan pada 20 responden pekerja mendapatkan faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, diantaranya Faktor Pengetahuan dengan nilai Nilai IKR 79,56 %, Faktor Sikap dengan Nilai IKR 66,72 % dan Faktor Tindakan dengan Nilai IKR 66,25. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Faktor Pengetahuan dengan tingkat kepentingan “Berpengaruh” mendapatkan Rangking ke 1 (satu), Faktor Sikap dengan tingkat kepentingan “Berpengaruh” mendapatkan Rangking ke 2 (dua) dan Faktor Tindakan dengan tingkat kepentingan “Berpengaruh” mendapatkan Rangking ke 3 (tiga).
Kata kunci: SMK3; IKR; Pengetahuan; Sikap; Tidakan. |
en_US |