Abstract:
Persimpangan simpang empat lengan tak bersinyal studi kasus Jl. Ahmad Yani - Jl. Padasuka Kota Tasikmalaya merupakan suatu persimpangan yang dalam peraturannya tidak menggunakan lampu sinyal. Simpang merupakan tempat terjadinya berbagai konflik. Kinerja suatu simpang merupakan faktor utama dalam menentukan fungsi simpang. Pada persimpangan ini mulai adanya indikasi terjadinya kondisi lalu lintas yang tersendat karena volume kendaraan yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan terjadinya tundaan pada kendaraan yang mengakibatkan bertambahnya biaya operasional dan waktu tempuh kendaraan.
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui volume lalu lintas kapasitas simpang dan tingkat pelayanan pada simpang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data sebagai acuan untuk melakukan analis, dan menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) tahun 2023.
Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai volume lalulintas tersibuk terjadi hari sabtu 6 juli 2024 pada jam 16.00 – 17.00 WIB sebesar (Q) 1266 smp/jam dengan kapasitas (C) 2904smp/jam Yang artinya kapasitas simpang tersebut yang mengakibatkan terjadinya tundaan arus lalu lintas atau tingkat pelayanan simpang menurun. Maka diperoleh (DJ) 0,43 detik/smp tundaan simpang (T) 8,801 detik/smp, maka tingkat pelayanan pada simpang empat tak bersinyal padasuka masuk dalam kalsifikasi Baik (B).