dc.description.abstract |
Tesisi ini berjudul implementasi supervisi akademik Kepala Sekolah
dalam meningkatkan kinerja mengajar Guru (study kasus di Gugus 1
Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis). Lilis Lismawati. NIM.
82362223002. Di bawah bimbingan Dr. Maman Herman, S.Pd., M.Pd.,
(Pembimbing I) dan Dr. H. Kusnandi, Drs., MM., M.Pd., (Pembimbing
II).
Penelitian ini dilatar belakangi bahwa hasil penilaian kinerja guru pada Gugus
1 Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, dapat dijelaskan bahwa guruguru
menunjukkan kemampuan yang beragam dalam berbagai aspek
penilaian. Guru menunjukkan keahlian yang baik dalam menyusun Modul
Ajar dengan capaian sebesar 60%, demikian pula dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan pencapaian 60%. Guru juga menunjukkan kemampuan
yang memadai dalam menjalin hubungan antarpribadi sebesar 55%. Penilaian
hasil pembelajaran menunjukkan tingkat kemampuan yang lebih tinggi, yaitu
75%, menandakan guru memiliki keahlian dalam mengukur dan mengevaluasi
hasil pembelajaran siswa. Kemampuan guru dalam pengayaan dan remedial
mencapai 65%, sementara dalam melaksanakan pengembangan diri mencapai
60%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi supervisi akademik
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja mengajar guru di Gugus 1
Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini analisis desain deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan
pada penelitian ini terdiri atas Kepala Sekolah, Pengawas, Komite Sekolah
dan Guru. Teknik analisis data dilakukan melalui tahapan 1) Reduksi data, 2)
Penyajian data / Data display, dan 3) Penarikan kesimpulan / Verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi Supervisi Akademik
oleh Kepala Sekolah ditinjau dari aspek identifikasi penyimpangan,
membandingkan standar dengan kenyataan, penilaian prestasi, analisis
penyebab, dan tindakan koreksi telah diimplementasikan dengan baik
sehingga dapat meningkatkan kinerja guru. Namun ada aspek yang perlu
ditingkatkan yakni pada sub aspek keterampilan bagi guru dan komunikasi
yang lebih efektif dengan stakeholders. 2) Hambatan berupa kurangnya
pelatihan teknis bagi guru, keterbatasan dan fasilitas. Kemudian evaluasi
kinerja terkendala oleh waktu yang terbatas, keterbatasan sumber daya
manusia yang terampil, dan komunikasi yang kurang efektif antara pengawas,
kepala sekolah, dan guru. 3) Upaya yang dilakukan dengan menyusun jadwal
supervisi terencana, memberikan pelatihan dalam keterampilan supervisi yang
efektif, dan mengembangkan kerja sama dengan staf pengawas atau
koordinator akademik. |
en_US |