Abstract:
Pembentukan karakter peserta didik merupakan salah satu tuntutan dalam sistem
pendidikan formal, dan sesuai pula dengan tuntutan tujuan pendidikan nasional
sebagaimana dalam UU no. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Pembentukan karakter peserta didik sebagian besar akan bermuara pada kualitas
proses pembelajaran terutama pada aspek kompetensi sosial guru. Oleh karena itu
penelitian ini berfokus pada penguatan kompetensi sosial guru dalam
meningkatkan karakter peserta didik. Penelitian ini dilakukan melalui metode
deskriptif eksploratif dan pendekatan kualitatif, dan secara teknik merupakan
penelitian studi kasus pada MTs Negeri 1 Kabupaten Ciamis. Melalui teknik
pegambilan data wawancara, observasi dan dokumentasi, yang kemudian
sejumlah data diolah melalui langkah display data, reduksi data dan analisis data
serta ditunjang dengan triangulasi waktu, konfirmasi akhli dan pengulangan
proses, maka menghasilkan kesimpulan sebagai berikut (1) Kapasitas kompetensi
sosial guru dalam meningkatkan karakter peserta didik pada MTS. Negeri 1
Ciamis, dikategorikan baik, selain itu produktivitasnya mengalami peningkatan
setiap tahunnya secara bertahap kearah peningkatan positif. Hal ini, sebagai
bentuk upaya penguatan kapasitas kompetensi sosial guru melalui upaya
manajerial kepala MTsN, dan upaya mandiri guru secara personal; (2) Hambatan
yang masih dihadapi guru dalam proses penguatan kompetensi sosial guru dalam
upaya meningkatkan karakter peserta didik, bersumber dari 4 hal, yakni
kelemahan guru secara personal, pengaruh negatif yang besar dari lingkungan dan
lemahnya dukungan eksternal, stakeholder dan orang tua peserta didik dalam
menerapkan nilai-nilai karakter mulia sebagai bentuk impact dari proses
pembelajaran, (3) Strategi pengembangan yang dilakukan MTs. Negeri 1 Ciamis,
dalam meningkatkan kompetensi sosial guru dalam meningkatkan karakter peserta
didik, dilakukan 5 stratgi berikut: Strategi membangun daya dukung, Strategi
pembinaan langsung, Strategi pembinaan mandiri dan Strategi kemitraan
eksternal, Penerapan sistem pendidikan berbasis karakter mulia.