Abstract:
Tesisi ini berjudul manajemen strategi peningkatan kompetensi
profesional guru dalam meningkatkan mutu sekolah (studi kasus di SD
Negeri 1 Panawangan dan SD Negeri 1 Kertayasa Kabupaten Ciamis).
Sutarsana. NIM. 82362223004. Di bawah bimbingan Dr. Maman
Herman, S.Pd., M.Pd., (Pembimbing I) dan Dr. H. Kusnandi, Drs., MM.,
M.Pd., (Pembimbing II).
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa terdapat permasalahan kompetensi
profesional guru di SD Negeri 1 Panawangan dan SD Negeri 1 Kertayasa
Kabupaten Ciamis dimana rendahnya nilai yang diperoleh pada indikator
penguasaan materi, struktur konsep dan pola pikir yang keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu dan mengembangkan
keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui: 1) Manajemen Strategi Peningkatan Kompetensi Profesional
Guru dalam Meningkatkan Mutu Sekolah. 2) Hambatan-hambatan
Manajemen Strategi Peningkatan Kompetensi Profesional Guru dalam
Meningkatkan Mutu Sekolah. 3) Upaya mengatasi hambatan-hambatan
Manajemen Strategi Peningkatan Kompetensi Profesional Guru dalam
Meningkatkan Mutu Sekolah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini analisis desain deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini terdiri atas Kepala
Sekolah, Pengawas, Komite Sekolah dan Guru. Teknik analisis data dilakukan
melalui tahapan 1) Reduksi data, 2) Penyajian data / Data display, dan 3)
Penarikan kesimpulan / Verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Manajemen strategi peningkatan
kompetensi profesional guru ditinjau dari kemampuan penguasaan materi dan
pemahaman terhadap perkembangan profesi dapat meningkatkan mutu
sekolah. Namun masih terdapat aspek yang perlu ditingkatkan yakni pada sub
aspek kemampuan guru dalam mengikuti perkembangan kurikulum dan
perkembangan IPTEK. 2) Hambatan dalam manajemen strategi peningkatan
kompetensi profesional guru dalam meningkatkan mutu sekolah, seperti
keterbatasan akses terhadap pelatihan, kurangnya dukungan fasilitas,
resistensi terhadap perubahan, dan kurangnya pemahaman tentang kebutuhan
siswa dan tanggung jawab profesional. Diperlukan pendekatan komprehensif
dan kolaboratif antara pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat untuk
mengatasi hambatan-hambatan ini demi meningkatkan mutu pendidikan. 3)
Adapun upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan melalui strategistrategi
yang
melibatkan
pelatihan,
dukungan,
kolaborasi,
dan
pengembangan
diri
diperlukan
untuk
mengatasi
hambatan
tersebut
secara
efektif.