Abstract:
Kompetensi kepribadian guru, merupakan peran penting dari 4 kompetensi yang
harus dimiliki guru sebagai pendidik. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi kepala
sekolah dalam meningkatkan kapasitas guru dan mutu pembelajaran. Namun berdasarkan
penelitian pendahuluan, terdapat keunikan lain bagi kepala sekolah perempuan yang
kecenderungan memiliki kompetensi kepribadian yang lebih baik. Oleh karena itu,
penelitian ini berfokus pada implementasi gaya kepemimpinan kepala sekolah perempuan
dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru, sebagai bentuk studi kasus pada
kepemimpinan kepala sekolah perempuan di SMP Negeri 4 Bayongbong Garut.
Penelitian ini dilakukan melalui metode deskriptif eksploratif dan pendekatan
kualitatif, dan secara teknik merupakan penelitian studi kasus pada SMPN Negeri 4
Bayongbong. Melalui teknik pengambilan data wawancara, observasi dan dokumentasi,
yang kemudian sejumlah data diolah melalui langkah: display data, reduksi data dan
analisis data serta ditunjang dengan triangulasi waktu, konfirmasi ahli dan pengulangan
proses.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : (1) Implementasi
kepemimpinan kepala sekolah perempuan dalam meningkatkan kompetensi kepribadian
guru pada SMP Negeri 4 Bayongbong, berdasarkan penelitian ini: dikategorikan baik,
Berdampak positif secara langsung dan tidak langsung terhadap peningkatan kompetensi
kepribadian guru, menerapkan 7 strategi khusus dalam implementasi kepemimpinannya,
yakni : strategi evaluasi diri, strategi pengendalian diri, strategi hindari instruksi, bangun
motivasi, strategi pemberdayaan dan pelibatan dengan dasar kredibilitas, strategi
pendelegasian wewenang secara totalitas, strategi koordinasi yang persuasif, normatif,
etis, strategi kerjasama yang harmonis. Selain itu, sebagai pemimpin berjenis kelamin
perempuan, Kepala SMP Negeri 4 Bayongbong Garut, memiliki keunggulan pada aspek
pendekatan kepemimpinan, kepribadian, keluwesan dan penerapan nilai-nilai etis dan
normatif, yang secara tidak langsung meningkatkan kompetensi kepribadian guru; (2)
Hambatan yang masih dirasakan dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru pada
SMP Negeri 4 Bayongbong Garut, pada hakekatnya bersumber dari keterbatasan sumber
daya pendukung lingkungan sekolah, keterbatasan fasilitas dan anggaran biaya
pendidikan. Oleh karena itu, solusi yang dilakukan kepala sekolah diantaranya:
pemberdayaan sumber daya, pelibatan dan pemberdayaan guru dalam sistem manajemen
dan penggalian anggaran mandiri sekolah; (3) Upaya teknis kepala sekolah dalam
meningkatkan kualitas implementasi kepemimpinan kepala sekolah, yakni melalui 4
strategi transformasi pendidikan yang meliputi : strategi pengembangan diri dan orang
lain, strategi kepemimpinan pembelajaran, strategi kepemimpinan manajemen sekolah
dan strategi kepemimpinan pengembangan sekolah.