Abstract:
Tesisi ini berjudul fungsi kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai manager dalam pencapaian prestasi sekolah (study kasus di Wilayah 1 Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis). Eli Herliana. NIM. 82362223006. Di bawah bimbingan Dr. Maman Herman, S.Pd., M.Pd., (Pembimbing I) dan Dr. H. Kusnandi, Drs., MM., M.Pd., (Pembimbing II).
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil penilaian minimnya prestasi non-akademik peserta didik di Wilayah I Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Dimana dari 11 sekolah hanya 1 sekolah yang mencatatkan prestasi non-akademik pada tahun 2023 yakni SDN 3 Sagalaherang dengan prestasi berupa Juara harapan tinggi LT 2 Pramuka Kecamatan Panawangan. Melihat hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2022 dan 2023 dan prestasi non-akademik peserta didik, menjadi jelas bahwa kepemimpinan kepala sekolah memiliki peran krusial dalam mencapai prestasi sekolah yang lebih baik, terutama dalam literasi dan numerasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini analisis desain deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini terdiri atas Kepala Sekolah, Pengawas, Komite Sekolah dan Guru. Teknik analisis data dilakukan melalui tahapan 1) Reduksi data, 2) Penyajian data / Data display, dan 3) Penarikan kesimpulan / Verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Fungsi kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai manager dalam pencapaian prestasi sekolah di Wilayah 1 Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis ditinjau dari aspek kemampuan merencanakan, kemampuan mengorganisasikan, kemampuan dalam pelaksanaan, kemampuan mengadakan pengawasan dan kemampuan menjalankan peranannya sebagai manajer mampu mendorong pencapaian prestasi sekolah di Wilayah 1 Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Namun masih terdapat aspek yang perlu ditingkatkan yakni pada sub aspek kemampuan untuk mengukur dan mengevaluasi kemajuan terhadap tujuan dan kemampuan menyusun rencana pengawasan yang sistematis serta komprehensif. 2) Hambatan diantaranya adalah meliputi kurangnya pemahaman akan pentingnya merumuskan visi, misi, dan tujuan jangka panjang sekolah, kurangnya waktu dan sumber daya untuk merencanakan kegiatan, kesulitan dalam mengukur dan mengevaluasi kemajuan terhadap tujuan dan rencana sekolah, kurangnya koordinasi dan komunikasi dalam pengelolaan sumber daya sekolah, serta kurangnya komunikasi efektif antara pihak sekolah dan orang tua. 3) Adapun upaya yang dilakukan yaitu dengan memfasilitasi dialog terbuka antara semua pemangku kepentingan, memberikan pelatihan dan mentoring kepada guru untuk meningkatkan keterampilan, optimalisasi sumber daya dan meningkatkan kesadaran guru.