Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi kurang optimalnya peran Pemerintah Desa Werasari dalam pengembangan wisata desa. Hal ini terlihat dari adanya beberapa indikator permasalahan seperti akses jalan ke lokasi yang cukup jauh dari pusat desa, tidak adanya fasilitas penunjang wisata, dan rendahnya kesadaran masyarakat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi literatur dan studi lapangan yang terdiri dari observasi dan wawancara. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 7 (tujuh) orang, yang terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, ketua BUMDes, pengelola wisata 2 (dua) orang dan masyarakat 2 (dua) orang. Peran pemerintah desa Werasari dalam pengembangan wisata desa di desa werasari diketahui belum optimal dan masih terdapat beberapa hambatan terkait penerapan program Wisata Desa yang ada di Desa Werasari. Dari 10 indikator yang diteliti ternyata hanya 5 indikator yang sudah berjalan dengan baik dan 5 indikator lainya belum sesuai dengan pelaksanaan. Hambatan yang paling utama yaitu kurangnya anggaran, dimana anggaran untuk pengembangan objek wisata Pasir Boma sepenuhnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang mana belum bisa mengcover seluruh pembangunan di kawasan pasir boma sehingga pembangunan masih dilakukan dengan bertahap menggunakan anggaran seadanya, selain itu akses jalan menuju pasir boma yang cukup jauh dari pusat desa sehingga kawasan tersebut susah untuk di ekspose ke masyarakat luar dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam penerapan program wisata desa. Adapun upaya yang telah dilakukan pemerintah desa yaitu melakukan pembangunan secara bertahap dengan memanfaatkan anggaran yang ada, memperbaiki akses jalan menuju tempat wisata dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait program wisata desa.