Abstract:
Donor darah adalah proses pengambilan darah seseorang secara sukarela untuk disimpan
di bank darah yang digunakan untuk keperluan tranfusi darah. Salah satu permasalahan
yang terjadi di PMI tentang donor darah adalah keterbatasan informasi yang membuat
jumlah orang yang mendonorkan darah semakin minim. Masalah lain yang dihadapi PMI
adalah belum terpenuhinya ketersediaan darah yang cukup, Meskipun PMI sudah
mendukung operasional 165 unit tranfusi darah di seluruh Indonesia dan memiliki
jaringan kerja yang tersebar di 30 daerah provinsi dan 323 cabang di daerah. PMI juga
mengalami penurunan jumlah pendonor darah karena adanya sejumlah kendala dalam
pelayanan PMI, seperti acara donor darah yang semakin sepi peminat karena sebagian
orang takut untuk mendonorkan darahnya. PMI di Kota Banjar mengalami kesulitan
dalam memenuhi dpermintaan darah dari resipien karena berkurangnya jumlah pendonor.
Selain itu, rendahnya minat masyarakat dalam mendonorkan darah juga menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi ketersediaan stok darah.Tujuan penelitian ini yatitu untuk
mengetahui minat masyarakat dalam melakukan donor darah di PMI Kota Banjar.
Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa Strategi Palang Merah Indonesia dalam Penyediaan Stok Darah di Kota Banjar
sudah optimal. Hal ini dibuktikan dengan 3 dimensi yang dijadikan tolok ukur sudah
optimal. Pada dimensi Strengths (kekuatan) diindikasikan ketiga indikator yang dijadikan
sasaran penelitian sudah berjalan dengan baik. UDD PMI kota Banjar memiliki personil
yang handal dan spesialis dibidangnya, prosedur dan sistem yang sudah stabil telah
berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur, begitu juga dengan dasar hukum
yang berkaitan dengan PMI yakni Undang-undang No.1 Tahun 2018 akan memperkuat
kinerja anggota PMI kota Banjar.