Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum optimalnya Evaluasi Kebijakan Desa Wisata oleh Dinas Pariwisata di Kabupaten Ciamis. Hal tersebut terlihat dari indikator-indikator yaitu: belum optimalnya pencapaian, adaptasi, integrasi, penerapan program, Kerjasama, anggaran, sarana dan prasarana, pemenuhan kebutuhan, nominal bantuan, kesesuaian dan keadilan, pemerataan, kesesuaian program, tanggapan pengelola desa, keteparan sasaran, lokasi dan tujuan kebijakan desa wisata di Kabupaten Ciamis. Metode penelitian yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data terdiri dari data primer (Kepala Dinas Pariwisata, Pengelola desa wisata dan Kepala Desa) dan data sekunder (dokumen, buku dan laporan). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan (literatur dan dokumentasi), studi lapangan (observasi, wawancara dan dokumentasi). Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diketahui bahwa Evaluasi Kebijakan Desa Wisata oleh Dinas Pariwisata di Kabupaten Ciamis yang diukur dengan 6 (enam) dimensi dan terdiri dari 17 (tujuh belas) indikator, diketahui bahwa 1 (satu) indikator sudah optimal, sementara 16 (enam belas) indikator belum berjalan secara optimal. Hal tersebut terjadi karena masih ada beberapa hambatan yang meliputi: kurangnya promosi; pembangunan infrastruktur yang tidak merata; pengetahuan dan keterampilan mengelola media; keterbatasan akses; partisipasi masyarakat; jumlah kunjungan; kesejahteraan masyarakat; ketidakjelasan peran; anggaran; sumber daya manusia; aksebilitas; kesenjangan ekonomi; pemahaman dan kesadaran; pelestarian dan penjagaan lingkungan alam dan budaya; sarana transportasi; fasilitas wisata; pengukuran kinerja dan evaluasi berkala. Adapun upaya yang dilakukan meliputi: pembangunan jalan; penyediaan pelatihan dan pendidikan; pemasaran pariwisata dan penggunaan teknologi; sosialisasi; mem-fasilitasi dan mediasi; memaksimalkan anggaran; bekerja sama, mencari dana; memprioritaskan pemberdayaan ekonomi; membuat perlombaan; melakukan evaluasi dan meningkatkan ketersediaan sarana transportasi.