Abstract:
Kurangnya peran Unit Pelaksana Teknik Pelayanan Sosial Griya Wanita Mandiri
dalam pembinaan perempuan miskin di Kecamatan Palimanan Kabupaten
Cirebon menjadi pendorong penelitian ini. Teknik deskriptif digunakan bersama
dengan metode kualitatif. Dalam penelitian ini, dokumentasi, wawancara, dan
observasi merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data.
Dalam penelitian ini, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
merupakan strategi pengolahan/analisis data yang digunakan. Untuk mengetahui
fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Wanita
Mandiri dalam Pembinaan Perempuan Miskin di Kecamatan Palimanan
Kabupaten Cirebon menjadi tujuan penelitian ini. Dari hasil penelitian diketahui
bahwa terdapat beberapa faktor yang memudahkan dan menghambat kemampuan
Unit Pelaksana Teknis dalam melaksanakan program pengembangan rehabilitasi
dan mendukung pengembangan perempuan Tuna Susila di Kecamatan
Palimanan, Kabupaten Cirebon. Faktor-faktor pendukung: Koordinasi hubungan
internal pemerintah dalam pelayanan kesejahteraan sosial wanita tuna susila.
Faktor-faktor penghambat pembinaan wanita tuna susila adalah: Kurangnya
kemampuan pekerja sosial dalam menangani permasalahan sosial wanita tuna
susila. Dengan demikian, peran lembaga sosial dalam pembinaan wanita tuna
susila dapat memberikan upaya untuk meningkatkan taraf hidup para wanita tuna
susila untuk menjalani kehidupan sosialnya. Dalam analisis pembahasan tulisan
ini Peran Pembinaan Wanita Tuna Susila menekankan empat fokus yaitu: Peran
dan keterampilan representasi, Peran dan keterampilan mendidik, Peran dan
keterampilan teknis, serta Peran dan keterampilan memfasilitasi.