Abstract:
PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH ORGANISASI KARANG TARUNA DI DESA DEWASARI KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS
Liesdiana Yane Sujani
Ilmu Pemerintahan, Universitas Galuh, Ciamis, Indonesia
Email: liesdianays@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi belum optimalnya Pemberdayaan Pemuda Oleh Organisasi Karang Taruna Di Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan/analisis data dalam penelitian ini yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 12 orang diantarannya Pemerintah Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis berjumlah 3 orang, Pengurus Karang Taruna Gema Pembangunan Desa Dewasari berjumlah 3 orang, dan Ketua Karang Taruna Sub Unit Dusun se-Desa Dewasari berjumlah 6 orang. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemberdayaan Pemuda Oleh Organisasi Karang Taruna Di Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Pemberdayaan Pemuda Oleh Organisasi Karang Taruna Di Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis sudah berjalan namun belum optimal sesuai dengan Teori dari Ambar T, (2017:83) tentang tahap-tahap pemberdayaan. Hal ini dibuktikan dengan adanya indikator peningkatan kreativitas, dan indikator peningkatan intelektualitas, kecakapan-keterampilan yang dianggap sudah berjalan optimal. Hambatan-hambatan pada pemberdayaan pemuda oleh organisasi karang taruna di Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis diantarannya: kurangnya munat pemuda khususnya anggota karang taruna untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, pembinaan yang dilakukan oleh karang taruna Desa, Pemerintah Desa, maupun oleh karang taruna Kabupaten, kesadaran pemuda yang masih rendah akan pentingnya organisasi, kurangnta minat pemuda untuk menambah wawasan pengetahuan, kurang terjalinnya komunikasi antara karang taruna Desa, Pemerintah Desa, dan karang taruna Kabupaten, serta adanya rasa pesimis dalam membuka peluang usaha karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang kewirausahaan dan permodalan. Upaya-upaya untuk mengatasi hambatan tersebut adalah: melakukan pendekatan secara intens serta pendekatan karakter yang lebih mendalam, meningkatkan sosialisasi ataupun silaturahmi, mencari sumber referensi ilmu dan mengikuti seminar, workshop, dan pelatihan, memberikan support dan membuka peluang permodalan.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Pemuda, Karang Taruna