Abstract:
Irigasi sekunder adalah penyediaan penting, pengambilan, pemberian, dan pengaliran air. Sektor pertanian khususnya pesawahan di Bantarhuni Pangarengan sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat, akan tetapi ada yang harus diperhatikan pada saluran sekunder Bantarhuni Pangarengan. Adanya beberapa titik persawahan yang sering terjadinya kekeringan. Kekeringan air itu sendiri dikarenakan saluran tidak bisa mengalirkan air kedaerah persawahan pengarengan karena elevasi saluran pangarengan lebih tinggi dari saluran sekunder bantarhuni, dan kondisi saluran sekunder masih berupa tanah atau belum di bangun saluran sekunder. Sebagian masyarakat menggunakan pompa air untuk mengalirkan air ke daerah persawahan Pengarengan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mencari data atau informasi dari instansi terkait untuk digunakan untuk mengetahui kondisi saluran sekunder yang akan digunakan untuk analisis saluran yang ideal guna menangani permasalahan kekeringan pada lokasi penelitian. Adapun beberapa data pendukung yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini, di antaranya data primer (kondisi jaringan irigasi, profil melintang dan memanjang), data sekunder (data curah hujan 3 stasiun per 10 tahun, data klimatologi, skema jaringan irigasi Bantarhuni Pangarengan)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil akhir redesain saluran irigasi sekunder Bntarhuni Pangarengan diperoleh hasil bahwa dengan debit rencana sebesar Q = 0,481 m3/det diperoleh dimensi saluran dengan luas penampang (A) = 3,37 m2, tinggi (h) = 1,5 m, tinggi jagaan (fb) = 0,40 m, lebar dasar saluran (b)= 1,5 m, kecepatan aliran (v) = 0,169 m2/det.