dc.description.abstract |
Latar belakang, Thalassemia pada saat ini merupakan suatu masalah kesehatan yang menjadi perhatian, mengingat prevalensi atau angka kejadiannya semakin meningkat. Proses pengobatan thalasemia membutuhkan waktu yang lama dan teratur. Psikososial dan emosial keluarga akan terganggu dimana keluarga akan merasa sangat cemas terhadap dan sangat overprotektif pada anggota keluarga yang mengalami thalassemia.
Metode, Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 30 orang tua dengan anak thalassemia mayor di RSUD Majenang. Uji korelasi menggunakan Spearman Rank.
Hasil penelitian, menunjukan paling banyak responden tidak mengalami kecemasan (46%). Tidak ada hubungan antara umur dengan kecemasan orang tua yang mempunyai anak thalassemia beta mayor dengan p-value 0.546 (>0.05). Tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kecemasan orang tua yang mempunyai anak thalassemia beta mayor dengan p-value 0.052 (>0.05). Ada hubungan antara status ekonomi dengan kecemasan orang tua yang mempunyai anak thalassemia beta mayor dengan p-value 0.004 (<0.05). Ada hubungan antara lama anak menderita dengan kecemasan orang tua yang mempunyai anak thalassemia beta mayor dengan p-value 0.049 (<0.05).
Kesimpulan, diharapkan penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian tentang efek stigma terhadap orang tua yang memiliki anak dengan thalasemia beta mayor. Penelitian ini dapat membantu memahami bagaimana stigma sosial mempengaruhi tingkat kecemasan dan kesejahteraan mental orang tua, serta strategi untuk mengurangi dampak negatifnya. |
en_US |